Corn Edu Center: Solusi dan Kolaborasi Inklusif Tingkatkan Produksi Petani Jagung NTT

Selasa, 15 April 2025 | 14:52 WIB
Corn Edu Center: Solusi dan Kolaborasi Inklusif Tingkatkan Produksi Petani Jagung NTT

Suasana Panen Raya Jagung di lahan Seminari Pius XII Kisol, Kabupaten Manggarai Timur, Nusa Tenggara Timur pada Kamis 10 April 2025. 


Reporter: Noverius Laoli  | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Semangat kolaborasi mewarnai pelaksanaan Panen Raya Jagung di lahan Seminari Pius XII Kisol, Kabupaten Manggarai Timur, Nusa Tenggara Timur. 

Kegiatan ini diselenggarakan Corn Edu Center (CEC) sebagai bagian dari program kemitraan antara PT Silvano Mainard Jaya (SMJ), PT Sumber Energi Pangan (SEP), PT Seger Agro Nusantara (SAN), dan PT Syngenta Indonesia, dengan dukungan aktif dari pemerintah daerah.

Lebih dari 1.000 orang menghadiri kegiatan tersebut, termasuk 750 petani dari enam kabupaten, serta sejumlah pejabat daerah dan pusat. Selain panen raya, kegiatan ini juga diisi dengan pameran (expo) yang menampilkan hasil demoplot seluas 4 hektar. 

Baca Juga: Kolaborasi dengan Polri, PalmCo Optimalkan Lahan Replanting Sawit untuk Tanam Jagung

Demoplot tersebut menunjukkan produktivitas sebesar 11,2 ton per hektar pada kadar air 21%. Bila dikonversi ke kadar air standar 17%, hasil produksi mencapai 8,5 ton per hektar, jauh melampaui rata-rata produktivitas jagung lokal yang masih berada di kisaran 2,8 ton per hektar.

Keberhasilan ini dicapai melalui integrasi teknologi pertanian, seperti penggunaan benih biotek unggul NK Sumo Sakti, pemupukan berbasis drone, serta penerapan metode pertanian modern lainnya. 

CEC hadir sebagai solusi untuk membangun ekosistem pertanian jagung yang tangguh dan berkelanjutan, dengan pendekatan *inclusive closed loop* yang menekankan pada pelatihan teknis, transfer teknologi, dan jaminan akses pasar.

Pelatihan teknis menjadi fondasi utama program ini, dengan tujuan mengubah pola pikir petani dari metode tradisional menuju praktik budidaya berbasis Good Agricultural Practices (GAP). 

Baca Juga: Baru Seumur Jagung di BEI, Bisnis TGUK Merosot dan Tutup Ratusan Gerai Usai IPO

Diharapkan, peningkatan produktivitas akan berdampak langsung pada peningkatan kesejahteraan petani, sekaligus memotivasi mereka untuk terus menanam jagung secara berkelanjutan.

Direktur Pakan Kementerian Pertanian (Kementan) Nur Sapta Hidayat, menyatakan, pihaknya sangat mengapresiasi model kemitraan yang dibangun oleh PT SMJ, Syngenta, SAN, dan SEP. 

"Ini adalah contoh nyata bagaimana ekosistem dari hulu ke hilir bisa terbangun secara lengkap,” ujarnya seperti dikutip dari siaran pers, Selasa (15/4/2025).

Senada dengan itu, Sekretaris Deputi Kemenko Perekonomian Rumaksono, menambahkan, kolaborasi ini sangat strategis untuk memperkuat industri pertanian jagung di NTT. "Program ini sejalan dengan kebijakan ketahanan pangan nasional,” tuturnya.

Dalam sambutannya, Uskup Keuskupan Manggarai Timur, Mgr. Siprianus Hormat, menyampaikan, Kemitraan ini adalah berkat bagi petani kami. Semoga semakin banyak petani yang terbantu dan memperoleh penghidupan yang lebih baik.

Baca Juga: Baru Seumur Jagung, Ini Alasan BBN Airlines Tutup Semua Penerbangan di Indonesia

Perwakilan mitra CEC, Silvester Sudin dari PT SMJ, menjelaskan bahwa program ini telah menjangkau sekitar 1.000 petani di lebih dari 1.100 hektar lahan.

Ke depan, CEC akan diperluas ke lima kabupaten lain di Pulau Flores, dengan target menjangkau lebih dari 5.000 hektar, serta diperluas ke Pulau Sumba dan Pulau Timor hingga tahun 2027.

“Kunci keberhasilan program ini adalah pendampingan dan jaminan pasar. Petani kini tidak lagi ragu menanam jagung,” ungkapnya.

Bupati Manggarai Timur, Agas Andreas, juga menyampaikan apresiasinya atas pelaksanaan program ini di wilayahnya. “Kami berharap semakin banyak petani Manggarai Timur yang bisa memanfaatkan potensi lahan jagung seluas kurang lebih 3.700 hektar untuk memperoleh hasil dan keuntungan nyata,” ujarnya.

Sebagai penutup, dilakukan pelepasan simbolis pengiriman 300 ton jagung pipil kering ke PT SAN, serta penyerahan benih unggul kepada perwakilan petani dari lima kabupaten sebagai bentuk komitmen berkelanjutan dalam membangun ekosistem pertanian jagung di NTT.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Terbaru