Daya beli masyarakat Bali di awal kuartal II 2021 masih tertekan

Kamis, 29 April 2021 | 17:59 WIB   Reporter: Bidara Pink
Daya beli masyarakat Bali di awal kuartal II 2021 masih tertekan

ILUSTRASI. Daya beli masyarakat Bali di awal kuartal II 2021 masih tertekan.


MAKROEKONOMI -  JAKARTA. Mandiri Institute melihat tingkat belanja seluruh provinsi di Jawa sudah dalam tren meningkat hingga awal kuartal II-2021. Sayangnya, ini berbanding terbalik dengan kondisi tingkat belanja di provinsi Bali yang masih dalam tekanan. 

Kepala Mandiri Institute, Teguh Yudho Wicaksono, mengatakan, kondisi tingkat belanja masyarakat di provinsi Bali terlihat dari rendahnya indeks nilai belanja Bali versi Mandiri Institute yang sangat rendah. 

Tercatat, indeks nilai belanja Bali pada awal kuartal II-2021 sebesar 48,3 atau jauh lebih rendah dari indeks provinsi-provinsi di Pulau Jawa seperti Jawa Tengah dengan indeks 129,1, Banten 123,0, Jawa Barat 121,8, dan Jawa Timur 108,7. 

Baca Juga: Gudang Garam (GGRM) tertekan kenaikan cukai rokok, simak rekomendasi analis berikut

Teguh menguak, kondisi perekonomian Bali memang masih terdampak cukup dalam akibat ketergantungan perekonomiannya terhadap sektor pariwisata. 

“Sehingga, hingga awal kuartal II-2021 ini, masih belum ada tren perbaikan tingkat belanja masyarakat,” ujar Teguh dalam laporan yang diterima Kontan.co.id, Rabu (28/4). 

Ia lalu mewanti-wanti, bila kondisi tersebut masih terus berlarut, dikhawatirkan akan membawa dampak buruk terhadap perekonomian, terutama memperlebar disparitas pertumbuhan ekonomi antara Bali dan provinsi lainnya. 

Sehingga ia mengimbau, ke depan sangat penting untuk melakukan diversifikasi sektor-sektor utama pertumbuhan ekonomi di tiap wilayah di Indonesia. 

Hal ini untuk mengurangi risiko ketergantungan yang sangat tinggi suatu daerah, kepada sektor ekonomi tertentu saja. 

Selanjutnya: Perdana Bangun Pusaka (KONI) bidik pendapatan tahun ini hingga Rp 115 miliar

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Noverius Laoli
Terbaru