Nusantara

Diduga Intel, Pengemudi Ojol di Makassar Tewas Dikeroyok Massa, Begini Kronologinya

Senin, 01 September 2025 | 19:39 WIB
Diduga Intel, Pengemudi Ojol di Makassar Tewas Dikeroyok Massa, Begini Kronologinya

ILUSTRASI. Pengemudi ojek daring menunggu pesanan makanan di sebuah restoran di Malang, Jawa Timur, Kamis (15/7/2021). Mitra pengemudi ojek online (ojol) Grab, Rusdamdiansyah meninggal dunia setelah dikeroyok massa saat kericuhan demo di depan Kampus Universitas Muslim Indonesia (UMI), Makassar, pada Jumat (29/8/2025). ANTARA FOTO/Ari Bowo Sucipto/foc.


Reporter: Shintia Rahma Islamiati  | Editor: Putri Werdiningsih

KONTAN.CO.ID - MAKASSAR. Mitra pengemudi ojek online (ojol) Grab, Rusdamdiansyah meninggal dunia setelah dikeroyok massa saat kericuhan demo di depan Kampus Universitas Muslim Indonesia (UMI), Makassar, pada Jumat (29/8/2025).

Menurut penuturan Reza, adik iparnya, peristiwa bermula pada sore hari. Pria yang akrab disapa Dandi sempat berada di rumah karena memilih tidak mengambil orderan akibat adanya demonstrasi. 

“Sorenya dia di rumah saja, sekitar jam lima sampai setengah enam baru keluar,” kata Reza saat ditemui di Kelurahan Karampuang, Kecamatan Panakkukang, Makassar, Senin (1/9/2025).

Tak lama setelah meninggalkan rumah, keluarga menerima kabar mengejutkan. Mereka mendapat telepon dari nomor ponsel milik Dandi, tetapi suara di ujung telepon bukanlah dirinya. 

Informasi pertama yang diterima menyebutkan Dandi mengalami kecelakaan. Namun, Reza langsung curiga. 

“Saya telpon istri saya, mana Dandi? Katanya keluar. Ada motornya? Ada. Jadi saya tidak percaya kalau kecelakaan, karena anak ini jalan kaki. Saya bilang, kalau bukan demo, pasti perang kelompok,” jelasnya.

Baca Juga: Grab Berikan Santunan & Modal Usaha untuk Keluarga Driver Korban Demo di Makassar

Kecurigaan itu terbukti. Dari keterangan saksi dan informasi yang diterima keluarga, Dandi menjadi korban pengeroyokan massa di depan UMI. Ia diteriaki sebagai intel hingga akhirnya dipukuli massa.

“Postur tubuhnya memang tinggi besar, mungkin itu yang membuat orang salah paham,” kata Reza.

Dandi kemudian dibawa ke rumah sakit dalam kondisi tidak sadarkan diri. Hasil pemeriksaan medis menunjukkan luka parah di bagian kepala, termasuk pendarahan otak dan tengkorak retak. 

Ia sempat menjalani operasi darurat pada dini hari sekitar pukul 01.00 WITA, namun nyawanya tidak tertolong.

Baca Juga: Grab Luncurkan Gercep, Kanal Darurat untuk Jaga Keselamatan Mitra Pengemudi

Dandi mengembuskan napas terakhir pada Sabtu pagi (30/8/2025) sekitar pukul 09.40 WITA di Rumah Sakit Kemenkes Makassar.

Bagi keluarga, kepergian Dandi terasa sangat berat. Reza menyebut almarhum adalah sosok pekerja keras, tulang punggung keluarga, dan tidak pernah mengeluh. 

“Kami hanya berharap kasus ini diusut tuntas. Jangan sampai ada Dandi yang kedua atau ketiga,” tegasnya.

Saat ini, pihak keluarga tengah menunggu langkah tegas kepolisian untuk mengungkap pelaku pengeroyokan. 

“Kami minta keadilan. Polisi harus ungkap siapa yang bertanggung jawab,” ucap Rustam.

 

Selanjutnya: ICX Tak Menutup Kemungkinan Lakukan Pendanaan Publik untuk Program Pemerintah

Menarik Dibaca: Ini Cara Menetapkan Tujuan Keuangan yang Tepat untuk Masa Depan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Terbaru