COVID-19 - JAKARTA. Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta Nahdiana mengatakan survei klaster Covid-19 belajar tatap muka yang dirilis Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) keliru. Pasalnya, data klaster yang dirilis merupakan data klaster sekolah sebelum digelar pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas.
"Sejak dimulai PTM terbatas tahap 1, tidak terdapat kasus Covid-19 di sekolah tersebut, baik peserta didik maupun pendidik dan tenaga kependidikan," kata Nahdiana dalam keterangan tertulis, Jumat (24/9).
Nahdiana menjelaskan, dari 25 sekolah yang dinyatakan klaster Covid-19 di Jakarta, hanya ada dua sekolah yang menggelar pembelajaran tatap muka terbatas. Dua sekolah itu adalah SMP Cindera Mata Indah dan SMKS Yadika 2 Jakarta.
Namun kasus ditemukan sebelum dua sekolah tersebut menggelar pembelajaran tatap muka pada 30 Agustus 2021.
Baca Juga: PTM terbatas tak masalah asal protokol kesehatan ketat
Nahdiana mengatakan, Pemprov DKI Jakarta kini fokus pada cara penanganan apabila ditemukan kasus Covid-19 saat pembelajaran tatap muka berlangsung.
Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta telah membuat standar prosedur emergency break dengan melakukan tracing, testing, treatment dan penutupan sementara sekolah 3x24 jam untuk dilakukan disinfeksi.
Dinas Pendidikan pun tetap mengharapkan peran serta dan kolaborasi yang efektif antara guru, kepala sekolah, komite sekolah, dan pengawas sekolah.
"Selain itu juga dengan orang tua dan masyarakat dalam pelaksanaan protokol kesehatan yang ketat, juga pola hidup bersih dan sehat dalam pelaksanaan PTM Terbatas di sekolah, demi suksesnya implementasi PTM Terbatas di DKI Jakarta," kata dia.
Sebelumnya, Kemendikbudristek merilis data survei 25 klaster Covid-19 ditemukan di Jakarta yang berasal dari pembelajaran tatap muka (PTM). Data yang diunggah di website sekolah.data.kemdikbud.go.id tersebut menuliskan data survei per tanggal 22 September 2021 terdapat 25 klaster dari 897 responden sekolah yang mengisi survei.
Dari 25 klaster tersebut, Jakarta Barat menjadi wilayah dengan klaster PTM tertinggi dengan 8 klaster. Sedangkan Jakarta Timur 6 klaster, Jakarta Utara 5 Klaster, Jakarta Selatan 5 klaster dan 1 klaster di Jakarta Pusat.
Total Pendidik dan Tenaga Kependidikan (PTK) yang tercatat positif Covid-19 mencapai 227 kasus. Sedangkan siswa atau peserta didik yang terpapar Covid-19 dan berstatus positif terhitung 241 kasus.
Baca Juga: Jokowi: Pelajar yang sudah divaksin Covid-19 bisa kembali lakukan PTM
Penulis : Singgih Wiryono
Editor : Jessi Carina
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Disdik DKI: Survei Kemendikbud Terkait Klaster Belajar Tatap Muka Keliru".
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News