BANJIR JAKARTA - JAKARTA. Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno mengaku belum mendapatkan laporan dari Dinas Sumber Daya Air DKI Jakarta soalnya banyaknya titik banjir yang terjadi pada Senin (11/12/2017) sore ini.
Meski begitu, dia menyebut bisa langsung memantau banyaknya titik banjir secara real time melalui aplikasi "Pantau Banjir", bagian dari Jakarta Smart City.
"Biarkan teman-teman kerja. Saya enggak mau report karena saya udah punya 'Pantau Banjir'," ujar Sandi di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan.
Sandi pun menjelaskan satu per satu titik banjir yang terjadi. Beberapa di antara yakni banjir 15 sentimeter di RW 02 Kelurahan Guntur, banjir 15 sentimeter di RW 05 Kelurahan Setiabudi, banjir 10 sentimeter di RW 07 Kelurahan Setiabudi, banjir 15 sentimeter di RW 05 Kelurahan Kebayoran Lama Selatan, banjir 5 sentimeter di RW 03 Kelurahan Sunter Agung, dan lainnya.
Tak hanya titik-titik banjir, kata Sandi, aplikasi tersebut juga menunjukkan kondisi pintu air dan pompa air yang ada di Ibu Kota. Sandi menyebut ada beberapa pompa air yang mati.
"Pompa hidup 9, mati 3. Berarti yang di (Rumah Pompa) Waduk Melati yang hidup 9, yang tidak bekerja 1, di (Rumah Pompa) Pinang 2 yang mati, yang hidup 0," kata Sandi.
Dengan adanya aplikasi tersebut, Sandi mengaku tak akan menunggu laporan dari jajarannya. Sandi hanya meminta jajarannya segera menindaklanjuti banyaknya titik banjir yang terjadi agar segera surut.
"Saya enggak mau merepotkan mereka untuk memberikan laporan ke saya. Yang penting pelayanan kepada publiknya all out. Instruksinya all out, segera," ucapnya.
Artikel ini tayang di Kompas.com berjudul Ditanya soal Banjir, Sandiaga Malah Pamer Aplikasi "Pantau Banjir"
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News