JAKARTA. Calon wakil gubernur DKI Jakarta nomor pemilihan dua, Djarot Saiful Hidayat, mengunjungi permukiman warga di Kampung Pulo, Jatinegara, Jakarta Timur, Rabu (29/3).
Pada kesempatan itu, ia menjanjikan renovasi rumah sejumlah warga melalui program bedah rumah.
Adapun rumah yang akan direnovasi adalah rumah yang dinilai tidak layak huni, seperti atapnya bocor atau berada di lingkungan kumuh.
Selain itu, warga yang menjadi pemilik rumah adalah warga yang tergolong tidak mampu.
Di Kampung Pulo, salah satu rumah warga yang dijanjikan oleh Djarot akan direnovasi adalah rumah milik pasangan lansia, Sidiq (67) dan Rukiah (64).
Saat didatangi Djarot, dinding rumah Sidiq dan Rukiah hanya terbuat dari tripleks dan seng bekas. Itu pun tidak dipasang dengan rapi.
Lantai rumah itu pun tidak disemen, tetapi hanya tanah. Atap rumah yang terbuat dari seng terlihat banyak yang bolong.
Djarot tampak meminta relawannya untuk mendata nama-nama warga yang rumahnya layak untuk dibedah, tak terkecuali rumah Sidiq dan Rukiah.
Usai menemui warga, Djarot mengatakan bahwa bedah rumah dilakukan berdasarkan pengajuan dari warga yang disampaikan melalui pengurus RT/RW atau tokoh masyarakat.
"Tahun lalu sudah banyak dibedah, tetapi melalui dana BAZIS (Badan Amil Zakat Infaq dan Sodaqoh)," kata Djarot.
Menurut Djarot, bedah rumah yang nantinya dilakukan ini akan berbeda dengan yang pernah ada.
Sebab, bedah rumah kali ini akan melibatkan warga sekitar yang sudah atau akan direktur menjadi personel "pasukan warna".
"Dulu pemda tidak puas karena full dikerjakan oleh tukang. Kita kan ingin timbulkan semangat gotong royong," ujar Djarot.
"Kita ingin membentuk pasukan merah dan pasukan-pasukan lain yang sudah ada. Makanya ini kita jadikan seperti pasukan pelangi untuk membedah rumah," kata dia. (Alsadad Rudi)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News