JAKARTA. Ketua Fraksi Partai Nasional Demokrat DPRD DKI Bestari Barus menyesalkan belum ada satu pun rancangan peraturan daerah (raperda) yang berhasil dibuat oleh DPRD. Akan tetapi, tidak banyak hal yang bisa dia lakukan karena statusnya yang hanya sebagai anggota di DPRD.
"Gue kan bukan pimpinan. Bisanya ya berteriak teriak aja," ujar Bestari ketika dihubungi, Jumat (15/5).
Dia menceritakan gagasan yang dimiliki oleh Fraksi Partai Nasdem mengenai beberapa raperda. Seperti raperda parawisata dan pelestarian budaya Betawi. Pada awalnya, dua hal tersebut digabung dalam satu raperda.
Akan tetapi, dalam proses pembahasannya, dua hal tersebut dipecah menjadi dua raperda yaitu raperda pariwisata dan raperda budaya Betawi. Bestari pun menceritakan penyebab raperda tersebut dipecah menjadi dua. Fraksi Nasdem memiliki pendapat bahwa menggabungkan budaya Betawi dengan pariwisata adalah hal yang keliru. Sebab, melestarikan budaya Betawi tidak cukup sekadar melestarikan tari-tariannya saja.
"Masa lenong dibudayakan? Ini yang diperjuangkan Nasdem. Kalau cuma melestarikan lenong, siapa yang akan kenal lenong kalau dari kecil memang enggak kenal? Gimana bisa mereka merindukan lenong?" ujar Bestari.
Dia pun menyarankan cara melestarikan budaya Betawi dengan memasukannya dalam kurikulum di sekolah. Pengetahuan mengenai budaya Betawi seperti sejarah, tarian, hingga makanan dimasukan dalam muatan lokal (mulok) yang harus dipelajari siswa.
"Tapi caranya dengan memasukan pelajaran kebudayaan betawi ke pendidikan dasar, satu jam dalam seminggu. Jadi mau dia orang Ambon, Batak, dari kecil dia udah tahu budaya Betawi," ujar Bestari.
Raperda yang kini dipisah tersebut sedang dalam tahap menunggu sidang paripurna penyampaian pendapat oleh DPRD DKI. Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama sudah memberikan pidato mengenai raperda tersebut.
Sidang paripurna penyampaian pendapat awalnya sudah pernah direncanakan untuk dilaksanakan namun batal. Hingga kini, belum jelas kapan paripurna akan dilaksanakan. (Jessi Carina)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News