BATAM. Dua pesawat dari Jakarta tujuan Batam gagal melakukan pendaratan di Bandara Hang Nadim Batam, Kamis pagi (24/9), dan terpaksa harus mendarat di Kualanamu Deli Serdang Sumatera Utara.
"Tadi pagi jarak pandang (di Hang Nadim) sangat terbatas dibawah 1.000 meter. Garuda dan Citilink terpaksa divert (dialihkan) ke Medan," kata Kepala Bagian Umum Bandara Internasional Hang Nadim Batam Suwarso di Batam, Kamis.
Ia mengatakan, asap kiriman akibat kebakaran hutan di Sumatera yang menyelimuti Batam sejak Rabu sore hingga Kamis sekitar pukul 09.00 WIB mengakibatkan jarak pandang terus memburuk.
Akibatnya, dua pilot Garuda dan Citilink memilih mengalihkan pendaratan pesawatnya ke Kualanamu yang memiliki jarak pandang lebih baik.
"Mulai pukul 09.00 WIB membaik, jam 10.00 WIB sudah normal diatas 4.000 meter," kata dia.
Untuk dua pesawat yang mendarat di Medan, kata dia, saat ini (10.30 WIB) tengah terbang menuju Hang Nadim Batam dan diperkirakan akan segera mendarat.
"Perkiraan kami pukul 10,45 WIB ini sudah bisa mendarat di Hang Nadim Batam. Kondisi terkini terus membaik," kata Suwarso.
Akibat gangguan asap tersebut, penerbangan Batam ke Jakarta dengan maskapai yang sama juga mengalami keterlambatan.
"Kami terus memantau perkembangannya. Mudah-mudahan cuaca terus membaik sehingga tidak ada penundaan dan pembatalan lagi," kata dia.
Selama hampir tiga pekan, penerbangan di Bandara Internasional Hang Nadim Batam mengalami gangguan akibat asap kiriman dari kebakaran hutan di Jambi dan Palembang.
Akibatnya, lebih dari 100 penerbangan tujuan Batam dan sebaliknya dibatalkan akibat jarak pandang tidak memungkinkan untuk pendaratan.
Suwarso mengatakan, Hang Nadim mengalami kerugian ratusan juta akibat kondisi tersebut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News