JAKARTA. Ketua KPU DKI Jakarta Sumarno mengatakan, durasi debat kandidat Pilkada DKI Jakarta 2017 yang kedua akan ditambah selama 30 menit. Penambahan durasi dilakukan agar ketiga pasangan cagub-cawagub DKI bisa menjelaskan program mereka lebih detail.
"Yang semula 90 menit menjadi 120 menit, biar nanti ada kesempatan untuk masing-masing calon untuk mengungkapkan visinya, programnya, itu lebih dalam lagi," ujar Sumarno di Kantor KPU DKI, Jalan Salemba Raya, Jakarta Pusat, Senin (23/1).
Penambahan durasi dilakukan saat segmen setiap pasangan calon memberikan pertanyaan kepada pasangan calon lainnya. Dengan begitu, diharapkan debat kedua nanti akan lebih komprehensif dibandingkan debat pertama.
"Terutama segmen pertanyaan interaktif, pertanyaan antarpaslon, perdebatan antarpaslon. Kita tambahkan di situ biar lebih menarik. Jadi ini debat yang bener, bukan cerdas cermat," papar Sumarno.
Selain itu, KPU DKI juga menambah moderator menjadi dua. Namun, Sumarno belum mengungkapkan identitas keduanya. Ia hanya menyebut, moderator berasal dari kalangan akademisi dan presenter.
"Kemarin kan cuma satu, ini menjadi dua. Nanti pada materinya lebih ditekankan pada akademisinya, walaupun moderator dari presenter juga tetap mengajukan pertanyaan. Nanti ada pembagian tugas antara mereka," ucap Sumarno.
Hingga saat ini, KPU DKI terus melakukan rapat koordinasi dengan berbagai pihak terkait. Pada Senin ini, KPU DKI mengadakan rapat bersama tiga televisi penyelenggara debat kedua, yakni Metro TV, MNC TV, dan TVRI. KPU DKI juga akan mengadakan rapat bersama pihak kepolisian, moderator, dan empat panelis yang telah ditetapkan.
Debat kedua Pilkada DKI 2017 akan dilangsungkan pada Jumat (27/1) di Hotel Bidakara, Jakarta Selatan. Debat akan dimulai pukul 19.30-22.00 WIB dengan durasi 120 menit pelaksanaan debat dan 30 menit iklan.
Debat kedua bertema reformasi birokrasi dan pelayanan publik, serta penataan kawasan perkotaan. Tema dalam debat kedua dinilai lebih spesifik dan diharapkan akan membuat ketiga pasangan calon lebih dalam mengeksplorasi penjelasan program yang mereka tawarkan. Dengan demikian, para pemilih juga akan mengetahui gambaran yang lebih komprehensif terkait program para pasangan calon.
(Nursita Sari)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News