Ekspor lobster Bali senilai US$2,55 juta

Kamis, 19 Februari 2015 | 14:47 WIB Sumber: Antara
Ekspor lobster Bali senilai US$2,55 juta

ILUSTRASI. PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk (Mitratel)


DENPASAR. Bali menghasilkan devisa dari pengiriman matadagangan lobster sebesar 2,55 juta dollar AS selama tahun 2014, melonjak 72,65 % dibandingkan tahun sebelumnya tercatat 1,47 juta dollar AS.

Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Bali, Kamis (19/2) mencatat realisasi perdagangan luar negeri lobster dari segi volume meningkat 82,01 %, dari 69,02 ton tahun 2013 menjadi 125,6 ton pada 2014.

Ekspor perdagangan udang ke pasaran luar negeri itu sangat dipengaruhi oleh permintaan pasar dan ketersediaan matadagangan yang bernilai ekonomis tinggi itu.

Udang merupakan salah satu dari sebelas jenis matadangan hasil perikanan dan kelautan di Bali yang berhasil menembus pasaran luar negeri.

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bali Panusunan Siregar mengatakan, produk ikan dan udang menjadi salah satu dari lima komoditi andalam Provinsi Bali yang mampu memberikan andil 22,44 % dari total nilai ekspor daerah ini.

Secara keseluruhan ekspor hasil perikanan Bali pada tahun 2014 sebesar 113,06 juta dollar AS, menurun 1,51 % dibanding tahun sebelumnya yang tercatat 114,8 juta dollar AS.

Dengan demikian andil sektor perikanan sebesar 22,44 % dari total ekspor Bali yang mencapai 503,82 juta dollar AS, meningkat 3,65 % dibanding tahun sebelumnya yang tercatat 486,06 juta dollar AS.

Subsektor perikanan yang menjadi primadona pemerintah pusat, khususnya Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) kini memberikan dampak positif dan mulai terasa di Bali.

Kebijakan, gebrakan dan terobosan yang dilakukan Menteri Susi Pudjiastuti selama ini telah berpengaruh terhadap meningkatkan subsektor perikanan terhadap pembentukan nilai tukar petani (NTP) Bali.

Subsektor perikanan yang meliputi usaha penangkapan ikan dan budidaya perikanan di Pulau Dewata mulai naik daun, karena produksinya laku keras untuk memenuhi konsumsi masyarakat setempat, disamping sebagai matadagangan ekspor.

Kondisi itu menyebabkan peran subsektor perikanan terhadap pembentukan nilai tukar petani (NTP) pada bulan Januari 2015 meningkat sebesar 1,85 % dibanding bulan Desember 2014.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto

Terbaru