Embrio Center Jadi Pusat Kolaborasi Agribisnis Petani Milenial Binaan PPIU Jatim

Jumat, 01 September 2023 | 10:47 WIB   Reporter: Noverius Laoli
Embrio Center Jadi Pusat Kolaborasi Agribisnis Petani Milenial Binaan PPIU Jatim

Embrio Center, wadah bagi poros kegiatan agribisnis petani milenial Kabupaten Malang, Jawa Timur di Kecamatan Dampit dan sekitarnya


AGRIBISNIS -  MALANG - Kementerian Pertanian (Kementan) bekerjasama dengan International Fund for Agriculture Development (IFAD) melalui Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) meluncurkan program regenerasi pertanian: Youth Entrepreneurship And Employment Support Services (YESS).

Tujuan dari Program YESS adalah menciptakan generasi petani yang modern dan mandiri melalui pendidikan, pelatihan, serta berbagai inisiatif pendukung lainnya. Sebagai bagian dari inisiatif ini, Embrio Center didirikan di Kecamatan Dampit, Malang. 

Pusat ini berfungsi sebagai pusat aktivitas agribisnis bagi petani milenial dan berada di bawah koordinasi Polbangtan Malang yang bertindak sebagai Provincial Project Implementation Unit (PPIU) Jatim.

Baca Juga: Menakar Prospek Charoen Pokphand (CPIN) pada Sisa Tahun 2023 Ini

Pada kunjungan ke Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Kecamatan Dampit pada Kamis (31/8), Direktur Polbangtan Malang, Setya Budhi Udrayana, dan Project Manager PPIU Jatim, Acep Hariri, menekankan pentingnya kolaborasi dalam mewujudkan pertanian modern dan berkelanjutan. 

Hariri juga menguraikan pentingnya pembangunan ekosistem yang mempermudah integrasi teknologi dan informasi pertanian. Dengan adanya fasilitas ini, petani milenial dapat mengadopsi teknologi terbaru untuk meningkatkan produktivitas dan nilai jual produk pertanian mereka.

"Pelatihan proposal bisnis bertujuan untuk melatih peserta dalam merencanakan usaha dengan visi jangka panjang, sekitar lima hingga sepuluh tahun ke depan untuk pertanian yang berkelanjutan dan terus memberikan manfaat," ujar Hariri dalam siaran persnya. 

Ia menambahkan bahwa upaya tersebut sejalan dengan semangat keberlanjutan yang menjadi pusat perhatian pertanian modern. Program YESS pun menciptakan konektivitas dengan berbagai pemangku kepentingan untuk memungkinkan terjadinya kolaborasi yang lebih intens.

Baca Juga: Akibat El Nino, Indonesia Terancam Kehilangan Panen 1,2 juta Ton Beras

Direktur Polbangtan Malang, yang akrab disapa Uud, mengungkapkan keyakinannya mengenai potensi kolaboratif yang bisa tumbuh di Embrio Center. 

"Konsep 'chemistry' atau kecocokan antar individu dan kelompok, jika diperkuat dengan komunikasi yang intens, dapat memperluas peluang pasar melalui pembangunan jejaring bisnis," jelasnya. 

Uud juga menekankan pentingnya Embrio Center sebagai tempat berkumpul tidak hanya untuk kegiatan pertanian, namun juga interaksi sehari-hari seperti 'ngopi sambil bicara transaksional' yang bisa mempererat ikatan kolaboratif di antara pelaku pertanian.

Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo, dan Kepala BPPSDMP, Dedi Nursyamsi, sama-sama menekankan pentingnya memfasilitasi generasi muda agar menjadi petani milenial dan wirausahawan pertanian. Menurut mereka, Program YESS memiliki fokus untuk meningkatkan kapasitas pemuda di pedesaan dan menumbuhkan semangat kewirausahaan di dalamnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Noverius Laoli

Terbaru