COVID-19 - BANDUNG. Ketua Pelaksana Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KCPEN) Erick Thohir sampaikan rasa bangga terhadap capaian uji klinis vaksin virus corona (Covid-19).
Saat ini Indonesia tengah melakukan uji klinis tahap ketiga atas vaksin sinovac yang diproduksi dari China. Uji klinis tersebut bekerja sama dengan PT Bio Farma (Persero).
"Kita bangga dengan kemampuan perusahaan BUMN, Bio Farma yang bekerjasama dengan lembaga Sinovac asal China karena sudah memasuki uji klinis tahap ketiga," ujar Erick yang juga Menteri BUMN dalam siaran pers, Selasa (11/8).
Baca Juga: Kembangkan vaksin corona sendiri, Jokowi targetkan penelitian rampung tahun 2021
Erick bilang pencapaian uji klinis tahap ketiga belum dicapai oleh semua negara karena masih dalam tahap penelitian. Uji klonis tersebut penting mengingat setelahnya vaksin dapat diproduksi secara masal.
Vaksin Sinovac disampaikan sebelumnya telah menjalani pre uji klinis serta uji klinis tahap satu dan dua. Hal itu pun telah diketahui oleh Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM).
"Insya Allah, jika uji klinis fase tiga ini berjalan lancar, kita siapkan registrasi ke Badan POM untuk kemudian diproduksi masal dan bisa digunakan mengatasi virus Covid-19 ini," terang Erick.
Erick juga menyatakan kesiapan Bio Farma meningkatkan kapasitas produksi dijalankan dengan memanfaatkan fasilitas produksi yang sudah ada di lahan Bio Farma tanpa perlu melakukan penambahan investasi. Bio Farma akan memproduksi vaksin sebanyak 250 juta dosis pada Desember 2020.
Baca Juga: Di tengah perseteruan yang makin panas, AS dan China tetap cari celah perdamaian
"Dengan kapasitas maksimal saat ini, yakni 100 juta vaksin, pada Desember 2020, Bio Farma siap menambah kapasitas produksi sebanyak 150 juta dosis, sehingga mencapai jumlah 250 juta dosis," tambah Direktur Utama Bio Farma, Honesti Basyir.
Kerjasama Bio Farma dengan Sinovac terjadi karena memiliki kesamaan platform antara vaksin yang dikembangkan Sinovac dengan kemampuan Bio Farma dalam memproduksinya yaitu inactivated vaccine.
Selain itu, pengalaman Sinovac dalam pengembangan vaksin di tengah pandemi dan memenuhi Pre-qualifikasi WHO, seperti pembuatan vaksin SARS memperkuat keyakinan Bio Farma bersinergi untuk menghasilkan vaksin yang dibutuhkan seluruh dunia tersebut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News