Peristiwa

Fiersa Besari Ungkap Kronologi Pendakian ke Carstensz Pyramid yang Tewaskan 2 Pendaki

Senin, 03 Maret 2025 | 13:35 WIB Sumber: Kompas.com
Fiersa Besari Ungkap Kronologi Pendakian ke Carstensz Pyramid yang Tewaskan 2 Pendaki

ILUSTRASI. Pendakian musisi Fiersa Besari ke Gunung Carstensz di Timika, Papua Tengah, berakhir duka karena ada dua pendaki meninggal dunia.. ANTARA FOTO/Ahmad Subaidi/rwa.


HOBI - JAKARTA. Pendakian musisi Fiersa Besari ke Gunung Carstensz di Timika, Papua Tengah, berakhir duka karena ada dua pendaki meninggal dunia.

Dua pendaki itu, yaitu Lilie Wijayanti Poegiono atau dikenal Mamak Pendaki dan Elsa Laksono, yang meninggal karena hipotermia pada Sabtu (1/3/2025).

Fiersa Besari akhirnya buka suara pada Senin (3/3/2025), lewat akun Instagram-nya, soal pendakian itu.

Beda operator tur

Fiersa mengatakan, ia menggunakan jasa operator tur untuk mendaki Carstensz yang berbeda dengan tim Lilie dan Elsa.

“Untuk kronologi, saya rasa tidak perlu banyak menjelaskan, karena sudah banyak sumber berita kredibel yang memberikan informasi. Adapun, jika boleh melengkapi informasi, saya tergabung dalam tim yang terdiri dari tiga orang. Sementara Bu Lilie dan Bu Elsa tergabung dalam tim yang terdiri dari empat orang (beda tour operator)," tulis Fiersa.

Mereka berangkat dari Bandara Moses Kalingin Timika menuju basecamp Yellow Valley atau Lembah kuning pada Rabu, 26 Februari 2025, menggunakan helikopter.

Baca Juga: Hobi Marathon? Usai Lari Jangan Melakukan 4 Hal Terlarang Ini

Elsa dan Lilie berangkat satu helikopter dengan Saroni dan Lody Hidayanto pukul 07.16 WIT

Lalu, Fiersa bersama Furki Rahmi Syahroni dan Indira Alaika berangkat naik helikopter pukul 07.34.

Selama dua hari hingga Kamis, 27 Februari 2025, para pendaki melakukan aklimatisasi.

Kemudian, mereka mulai menuju puncak pada Jumat, 28 Februari 2025

“Kami ditemani para pemandu. Selain kami dan para tamu WNA, hari itu (28 Februari 2025) ada juga tamu dari pihak Balai Taman Nasional yang turut mendaki,” tambah Fiersa.

Pendakian ke puncak pun dilakukan dan turun dari puncak pada hari yang sama. Namun, ternyata tak semua rombongan dapat turun dari puncak dengan mulus karena kendala cuaca buruk.

Baru tahu kondisi Lilie dan Elsa di Yellow Valley

Fiersa mengaku baru mengetahui tragedi yang menimpa Lilie dan Elsa setelah turun dari puncak dan tiba di basecamp Yellow Valley (YV).

Fiersa tiba di Yellow Valley pada 28 Februari 2025 pukul 22.48 WIT dan mendapat kabar kondisi pendaki lainnya pada 1 Maret 2025 sekitar pukul 04.00 WIT.

Saat itu, ia langsung merasa syok dan sedih.

Baca Juga: Kisah Manoj Punjabi yang Berinvestasi Sesuai Hobi dan Passion

“Rangkaian tragedi yang menimpa Bu Lilie dan Bu Elsa, juga tiga korban lainnya yang saat itu masih terjebak di area tebing, baru saya dan Furky Syahroni ketahui setelah kami tiba di basecamp YV,” tulis Fiersa lagi.

Ketiga korban selamat yang juga sempat mengalami hipotermia karena cuaca buruk yaitu Indira Alaika, Alvin Reggy Perdana, dan Saroni.

“Kaget dan sedih, tetapi bersama orang-orang di YV, kami mengontak korban yang terjebak menggunakan HT agar mereka tetap merespons. Akhirnya, mereka berhasil dijemput oleh para relawan—baik lokal maupun internasional—pada 1 Maret 2025. Alhamdulillah, ketiganya selamat meski sempat dalam kondisi kritis,” lanjutnya.

Duka atas meninggalnya Lilie dan Elsa

Lebih lanjut, Fiersa Besari menyampaikan belasungkawa atas meninggalnya dua pendaki tersebut. 

“Turut berduka cita atas berpulangnya Bu Lilie Wijayanti Poegiono (Mamak Pendaki) dan Bu Elsa Laksono,” ujar Fiersa.

“Semoga keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan dan kekuatan. Semoga Bu Lilie dan Bu Elsa mendapatkan tempat terbaik di sisi-Nya,” tutup Fiersa Besari.

Baca Juga: Bill Gates Terkenal Hidup Hemat Tapi Bersedia Bayar Mahal untuk Dukung Hobi Putrinya

Kondisi Fiersa

Fiersa Besari mengabarkan bahwa dirinya dan beberapa rekannya dalam keadaan baik.

“Saat ini, saya dan Furky Syahroni baru tiba kembali di Timika, Papua Tengah (3 Maret 2025) setelah tertahan di YV (Yellow Valley) akibat cuaca buruk yang berdampak pada lalu lintas helikopter. (Saat ini, satu-satunya akses resmi ke YV adalah menggunakan helikopter),” tulis Fiersa Besari," dikutip Kompas.com, Senin.

"Kondisi kami, alhamdulillah, stabil," lanjut Fiersa yang hari ini berulang tahun ke-41.

 

Selanjutnya: Faktor Tarif Trump dan Korupsi Pertamina Bikin Rupiah Dekati Level Terburuk 1998

Menarik Dibaca: Resep Puding Cappucino Cincau yang Lembut dan Kenyal, Sajian Favorit Buka Puasa

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Handoyo
Terbaru