Gapura Angkasa kehilangan Firefly di Pekanbaru

Senin, 26 Oktober 2015 | 19:13 WIB Sumber: Antara
Gapura Angkasa kehilangan Firefly di Pekanbaru


JAKARTA. PT Gapura Angkasa, perusahaan pelayanan jasa bandara, menyatakan telah kehilangan pelanggan setelah maskapai Firefly menghentikan operasi di Bandara Internasional Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru.

"Kami sebagai jasa bandara jadi merasa kehilangan satu customer (pelanggan) di Pekanbaru. Saat ini tinggal tiga maskapai, yakni Garuda, Citilink dan Silk Air," ujar General Manager Gapura Angkasa Pekanbaru Pepen Pendi, Senin (26/10).

Pepen menjelaskan, Firefly telah hadir di ibu kota Provinsi Riau sekitar tujuh tahun melayani penerbangan internasional rute Subang-Pekanbaru pulang pergi empat kali dalam sepekan. Firefly pun sempat melayani rute Johor-Pekanbaru pulang pergi.

Terhitung 25 Oktober 2015, maskapai tersebut secara resmi menghentikan operasional penerbangan rute Subang-Pekanbaru.

"Sebenarya Firefly ingin tahan operasional hingga Desember 2015, tapi manajemen berkata lain. Alasan maskapai itu karena surat izin telah habis. Setelah kita dalami, ternyata low factor (keterisian penumpang) di Pekanbaru agak turun dan tambah lagi asap," kata Pepen.

Pihaknya jadi teringat pada pertengahan tahun 2015, maskapai tersebut sudah menghentikan penerbangan di Bandara Internasional Hang Nadim dengan rute Subang-Batam pergi pulang empat kali sepekan terhitung Agustus tahun 2012.

Namun, anak usaha Malaysia Airlines menghentikan penerbangan di rute tersebut terhitung sejak 14 Juni 2015. "Di Indonesia sekarang hanya tinggal dua, yakni di Banda Aceh dan Kuala Namu," terang dia.

Gapura Angkasa mengklaim tidak terdapat masalah dengan tagihan maskapai itu karena masih dalam tahap proses tagihan terhitung November ini.

"Dalam melakukan tagihan, kita biasa dan tidak ada masalah. Selain itu Firefly telah menginformasikan kepada kita, bahwa kantornya di Pekanbaru masih berdiri hingga bulan November. Secara internal, sudah kita bicarakan," ucap Pepen.

Otoritas Bandara Internasional Sultan Syarif Kasim II sebelumnya membeberkan, Firefly bakal menghentikan operasi penerbangan rute internasional Subang-Pekanbaru pergi pulang empat kali dalam satu pekan terhintung 25 Oktober 2015.

"Firefly putuskan berhenti beroperasi tanggal 25 Oktober mendatang dan suratnya telah kita terima 8 Oktober yang lalu," papar Airport Duty Manager Bandara Internasional Sultan Syarif Kasim II, Ongah Hasnan Siregar.

Dalam surat itu, lanjut Ongah, manajemen perusahaan penerbangan negeri jiran Malaysia tersebut memberi ucapan terimakasih kepada otoritas bandara setempat karena selama ini telah dilayani dengan baik.

Firefly tidak menjelaskan secara rinci alasan menutup rute internasional dengan dalih surat dikeluarkan Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubgnan Nomor AU.008/18/25/DJPU.DAU-2015.

"Isi surat itu menyebutkan, Firefly terakhir terbang 23 Oktober 2015. Tetapi penutupan operasional termasuk di bandara ini dilakukan dua hari kemudian atau 25 Oktober efektif berhenti operasi," kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Havid Vebri

Terbaru