MATARAM. Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) berencana kembali mengalokasikan anggaran Rp 1 miliar untuk pembangunan pabrik kosmetik dari rumput laut. Tahun ini, sudah dialokasikan dana sebesar Rp 2 miliar.
"Kita investasi awalnya Rp 2 miliar, tahun depan kita tambah lagi Rp 1 miliar," ujar Kepala Bidang Perikanan Budidaya Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi NTB, Sasi Rustandi, Jumat (27/11).
Dana tersebut, kata dia, baru untuk bangun pabrik. Sedangkan, peralatan disediakan mitra swasta yaitu CV Osean Fresh dari Bogor.
Rustandi mengatakan pabrik yang dibangun di Banyumulek, Kabupaten Lombok Barat ini akan menghasilkan berbagai produk kosmetik sebanyak 200 kg per tahun.
Pabrik ini, kata dia baru menyerap sekitar 5%-10% dari total produksi rumput laut yang dihasilkan NTB.
Total produksi rumput laut di NTB tahun 2014 sebanyak 770 ribu ton basah. Tahun 2015 ini ditargetkan sebanyak 850 ribu ton. "Tahun depan kita proyeksi hampir 900 ribu ton," ujarnya.
Muhamad Nasir, Staf Ahli Gubernur NTB bidang Ekonomi dan Keuangan, mengatakan NTB merupakan salah satu daerah penghasil rumput laut di Indonesia, selain Sulawesi Selatan, Lampung dan NTT. Namun menurutnya, potensi rumput laut di NTB belum tergarap semuanya.
Potensi luas area rumput laut di NTB mencapai 25.206 hektare. Namun, dari potensi itu dimanfaatkan baru seluas 13.213 ha.
"Dengan potensi tersebut, proyeksi produksi rumput laut Nusa Tenggara Barat, bisa mencapai 1.764.000 ton per tahun," ujar Nasir, Kamis (26/11).
Dalam lima tahun terakhir, kata dia, produksi rumput laut di NTB terus mengalami peningkatan. Tahun 2009, produksi rumput laut di NTB mencapai 147.000 ton dan tahun 2014 sudah meningkat menjadi 770.375 ton.
"Ke depan pengembangan komoditas rumput laut diarahkan menuju era industrialisasi guna meningkatkan mutu dan nilai tambah bagi masyarakat serta perekonomian daerah," ujarnya.
Untuk kebutuhan konsumsi, kata dia, NTB sudah mengolah rumput laut menjadi makanan seperti dodol, manisan, jeli dan aneka pangan berbahan baku rumput laut.
Sedangkan untuk non konsumsi, kata dia, mulai tahun ini sudah dibangun unit pengolahan kosmetik berbahan baku rumput laut.
Produk kosmetik dari rumput laut ini, kata dia, akan dipasarkan di 43 hotel berbintang di NTB, 800 hotel melati ditambah spa dan salon-salon yang ada.
"Insya Allah ke depan provinsi NTB dikenal sebagai provinsi penghasilan produk olahan berbahan baku rumput laut," ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News