GRSIK. Pembangkit Jawa Bali (PJB) unit Gresik siap memenuhi kebutuhan listrik pabrik pengolahan dan pemurnian atau smelter milik PT Freeport Indonesia yang rencananya dibangun di Kabupaten Gresik, Jawa Timur.
Penanggung Jawab PJB Unit Gresik, Sugiyanto di Gresik, Rabu memperkirakan, kebutuhan listrik untuk pabrik smelter Freeport di Gresik mencapai 300 hingga 400 Megawatt, atau sama seperti perusahaan lainnya.
"Kita siap memenuhi kebutuhan listrik bila memang benar smelter akan dibangun di Gresik, sebab saat ini kita juga sedang membangun pembangkit listrik dengan berdaya 800 megawatt," ucapnya.
Ia menjelaskan, adanya smelter di Gresik tidak akan menganggu distribusi atau pemenuhan listrik lainnya, dan seusai catatan kebutuhan listrik di wilayah Kabupaten Gresik mencapai 2.140 megawatt, atau sekitar 25% kebutuhan listrik Jawa Timur.
"Dengan total kebutuhan listrik yang tinggi atau sekitar 25% dari total kebutuhan di Jawa Timur, wilayah Kabupaten Gresik termasuk obyek vital nasional," ujarnya.
Ia mengakui, sampai saat ini memang belum ada permintaan listrik dari perusahaan yang dimaksud, baik secara lisan atau pun tertulis kepada pihak PJB Unit Gresik, namun demikian PLN siap memberikan bila diperlukan.
Sebelumnya Bupati Gresik, Sambari Halim Radianto mengaku secara umum sangat mendukung pabrik smelter di wilayahnya, karena semua fasilitas pendukung tersedia, seperti pelabuhan, listrik dan penyediaan air.
Meski demikian, Sambari mengaku belum menerima rencana pembangunan pabrik pengolahan dan pemurnian atau smelter dari PT Freeport Indonesia.
"Saya sendiri belum menerima rencana itu, dan belum ada pertemuan apa pun. Saya hanya mendengar melalui berbagai teman yang ada di Jakarta," tutur Sambari.
Ia mengatakan, seandainya perusahaan berkelas internasional itu ingin membuka investasi atau membangun smelter di Gresik, pihaknya meminta agar tetap mematuhi peraturan daerah yang telah dibuat mengenai tata ruang dan wilayah. (Abdul Malik Ibarhim)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News