MAKASSAR. Gubernur Sulawesi Selatan Syahrul Yasin Limpo (SYL) menyatakan, Kota Makassar lebih layak menjadi lokasi pemindahan ibu kota negara.
Seperti diketahui, wacana yang berkembang selama ini, Palangkaraya, Kalimantan Tengah disebut-sebut sebagai salah satu lokasi yang dikaji untuk menggantikan ibu kota Jakarta.
Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo mengatakan, pemerintah pusat dalam hal ini Kementerian PPN/Bappenas seharusnya lebih melirik Makassar, Sulsel sebagai prioritas karena telah didukung fasilitas yang lengkap serta kondisi geografis yang strategis yakni berada di tengah-tengah Indonesia.
"Wacana itu harus dikaji lebih baik. Yang paling cocok itu kalau di Makassar. Kita sudah siapkan wisma negara. Apalagi jika ingin melihat Makassar, kan lebih mudah karena berada di tengah-tengah," katanya di Makassar, Kamis (6/7).
Selain kondisi geografis dan fasilitas yang memadai seperti bandara, pelabuhan, hotel dan sebagainya, lanjut Syahrul, Makassar, Sulawesi Selatan berdasarkan penelitian akademik, tidak memiliki kemungkinan tsunami hingga 200 tahun ke depan. "Posisi Makassar juga aman dari potensi bencana tsunami dan bencana alam. Artinya Makassar memang sangat layak untuk menjadi prioritas," katanya.
Gubernur Sulsel dua periode itu mengatakan, pihaknya memang belum menindak-lanjuti secara serius dengan cara diusulkan ke pemerintah pusat.
Ketua Asosiasi Pemerintah Provinsi Seluruh Indonesia (APPSI) ini mengaku, hanya menyiapkan alternatif jika ternyata Palangkaraya nantinya dinyatakan tidak cocok.
"Namun untuk kesiapan tentu sudah dilakukan. Wisma negara sudah ada dan tinggal diselesaikan jika pada akhirnya Makassar terpilih menjadi lokasi pemindahan istana negara. Intinya semuanya ada di sini," ujarnya.
Dia juga menekankan, Sulsel merupakan provinsi tua yang punya sejarah dan filosopi. Apalagi segala hal yang diperlukan untuk mendukung kinerja dan aktivitas pemerintahan juga bisa dilakukan di Sulsel.
"Kita kan mau yang ada fasilitas dan transportasinya siap. Transportasi laut, darat dan udara yang paling siap siapa? Apalagi secara historis dan filosofis, faktual dan kepentingan-kepentingan yang lain. Di Australia itu istana negaranya di tengah, apalagi punya faslitas yang lengkap dan memenuhi persyaratan," ucapnya. (Abd Kadir)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News