DEDI MULYADI - Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi yang kerap disapa KDM mengambil alih pengelolaan sepanjang Jalan Pasteur yang sebelumnya merupakan kewenangan dari Pemerintah Kota Bandung.
Melalui video yang diunggah Dedi Mulyadi pada Minggu (13/4) melalui kanal Youtube pribadinya, ia menyusuri sepanjang Jalan Pasteur untuk memonitor kondisi terkini khususnya bagian trotoar untuk pejalan kaki.
Dedi Mulyadi didampingi oleh para kepala perangkat daerah Provinsi Jawa Barat berjalan dan menertibkan beberapa toko oleh-oleh yang berdiri di sepanjang Jalan Pasteur.
Baca Juga: Cara Menabung Emas di Pegadaian, Cek Persyaratan dan Tips Bagi Pemula
“Kan kita mau bikin trotoar bagus. Harusnya kan dimonitor” Ucap Dedi Mulyadi.
Terlihat dalam salah satu cuplikannya terdapat kondisi trotoar yang kurang baik karena terhalang toko dan sehingga tidak nyaman untuk digunakan oleh para pejalan kaki.
Kepada salah satu penjaga toko, Dedi Mulyadi menginformasikan bahwa kondisi di sepanjang jalan Pasteur akan dibenahi sehingga toko yang melanggar dan menggunakan lahan jalan akan dibongkar.
“Nanti kasih tau sama yang punya tokonya ya, ini kan Pasteur mau dibenahi, trotarnya dibangun otomatis ini akan dibongkar karena ini tanah trotoar.” Tegas Dedi Mulyadi kepada penjaga toko.
Pada kesempatan itu pula Dedi Mulyadi menjelaskan bahwa Pemerintah Provinsi Jawa Barat akan mengambil alih kewenangan sepanjang Jalan Pasteur dari Pemerintah Kota Bandung karena Jalan Pasteur merupakan etalase dari Kota Bandung khususnya jalan utama menuju wajah Pemerintah Provinsi Jawa Barat yaitu Gedung Sate.
Baca Juga: Harga Emas Antam Turun Rp 8.000 Menjadi Rp 1.896.000 Per Gram hari Ini 14 April 2025
“Pasteur akan dikelola Pemprov Jabar, yang awalnya merupakan kewenangan Pemkot Bandung. Karena etalase menuju Gedung Sate, jadi mau dirapihkan.” Kata Dedi Mulyadi kepada salah satu warga di Pasteur.
Dedi Mulyadi menyampaikan bahwa pembangunan trotoar akan dilakukan dalam waktu dekat sehingga seluruh PKL yang ada di Pasteur harus ditertibkan. Penertiban dilakukan dengan cara membokar seluruh pedagang yang menggunakan lahan trotoar dan akan dibangun tempat usaha yang lebih bagus dan rapih.
“Akan dimulai pembangunannya sebentar lagi. (lokasinya) Mundur biar rapih dan seluruh kiosnya diseragamin.” Janji Dedi Mulyadi.
Dalam penyusurannya di sepanjang Jalan Pasteur, Dedi Mulyadi menemukan adanya rumah yang memiliki halaman bagian depan melebihi garis trotoar sehingga dirasa akan mengganggu proses perbaikan dan bentuk trotoar tidak akan rapih.
Baca Juga: Catat Cara Beli Emas Antam Logam Mulia dan Tips Menabung Emas Bagi Pemula
Dedi Mulyadi langsung berkomunikasi dengan pemilik rumah yang mengakui bahwa tanah miliknya memang sesuai dengan kondisi yang ada sekarang.
“Dulu itu kondisi jalannya jauh di sebelah sana (di depan rumah), sekarang semakin melebar dan tidak ditindak lanjuti oleh pemerintah sehingga kondisi trotoarnya berbelok.” Ucap pemilik rumah.
Mendengar hal tersebut, Dedi Mulyadi akan mengerahkan tim nya untuk mengurus lebih lanjut permasalahan lahan tersebut. Ia mengemukakan bahwa jika memang lahan tersebut adalah hak milik warga, sebagai solusinya pemerintah akan melakukan pembayaran kepada pemilik rumah.
Selain menghampiri toko dan rumah, Dedi Mulyadi juga bertemu dengan pedagang kaki lima yang berjualan jasa tambal ban. KDM meminta mereka untuk berhenti selama proses pembangunan trotoar agar dapat terlaksanakan dengan baik.
Baca Juga: Harga Emas Hari Ini di Pegadaian Senin (14/4/2025) Antam, UBS, Galeri 24
“Libur dulu, saya mau benahi biar rapih, bersih, tertib dan tidak macet.” Ucap Dedi Mulyadi sambil memberikan uang kepada pedagang kaki lima tersebut.
Dengan dilakukannya penertiban pedagang kaki lima di sepanjang Jalan Pasteur, diharapkan bahwa etalase menuju simbol dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat dapat ditata dan digunakan sesuai dengan sebagaimana mestinya.
Selanjutnya: Jadwal Hari Libur Paskah Tahun 2025, Siap Libur Panjang Lagi Usai Lebaran
Menarik Dibaca: HalalTrip Aplikasi Bagi Wisatawan Muslim
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News