Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sebut corona di Jakarta turun dan terkendali

Senin, 26 Juli 2021 | 18:23 WIB   Reporter: Syamsul Ashar
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sebut corona di Jakarta turun dan terkendali

ILUSTRASI. Gubernur Provinsi DKI Jakarta, Anies Baswedan Minggu (18/7) menyatakan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menyiapkan anggaran bantuan sosial sebesar Rp 645 miliar, untuk ditransfer Rp 1.837.833 untuk setiap KK


COVID-19 - JAKARTA. Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan mengklaim kasus corona di Jakarta mulai turun dan terkendali.

Gubernur Anies Baswedan menyebut hal ini terlihat dari beberapa indikator dalam penanganan kasus corona di Jakarta

Pertama, Gubernur Anies Baswedan menyatakan angka kasus aktif Jakarta terus berkurang, dari sebelumnya lebih dari 113.000 kasus aktif pada tanggal 16 Juli 2021, per kemarin Minggu (25/7) sudah turun di angka 64.000 kasus aktif.

Kedua, tingkat positivity rate corona di Jakarta yang tadinya di kisaran 45% dan kini sudah di kisaran 25%. 

Ketiga pemakaman warga Provinsi DKI Jakarta yang menggunakan rotokol tetap (protap) pemulasaraan jenazah pasien positif corona di Jakarta yang sempat mencapai lebih dari 350 per hari saat ini sudah turun di bawah 200 per hari.

Keempat, tingkat keterisian rumah sakit atau bed ocupancy rate di DKI Jakarta juga terus mengalami penurunan
 
Gubernur Anies Baswedan menyatakan selama beberapa minggu terakhir dirinya terus berkomunikasi, memantau dan mengunjungi beberapa Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) di Jakarta.

"Tadi pagi saya berkunjung ke RSUD Budhi Asih dan RSKD Duren Sawit. Situasinya sudah jauh berbeda dibandingkan dengan ketika saya berkunjung sebulan lalu ke Duren Sawit," kata Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan Senin (26/7). 

Ia menceritakan, saat itu rumah sakit begitu penuh, bahkan selasar depan IGD pun dipenuhi oleh pasien yg antre masuk ke dalam IGD, kamar rawat inap dan ICU. "Kini, selasar IGD itu sudah kosong, pasien dapat langsung masuk ke IGD. Situasi ini serupa di begitu banyak RSUD di Jakarta," katanya.

Gubernur Anies Baswedan berharap pasien yang keluar dari fasilitas kesehatan yang menangani pasien corona di Jakarta semakin banyak, karena telah sembuh. Di sisi lain pasien baru yang masuk semakin sedikit, sehingga beban di fasilitas kesehatan di DKI Jakarta terus berkurang.

Lalu, apakah artinya situasi pandemi corona di Jakarta sudah benar-benar aman? Belum! kata Gubernur Anies Basewedan.

Meskipun tren penurunan pasien corona di Jakarta ini nyata terlihat, tapi Gubernur Anies Baswedan mengingatkan bahwa situasi Jakarta saat ini masih jauh dari ideal. Kaerna itu ia kembali mengingatkan,  penting sekali bagi semua warga Jakarta untuk melanjutkan dan terus mendorong momentum perbaikan situasi pengendalian corona di Jakarta ini.

"Kepada warga Jakarta, mari manfaatkan momentum ini, nyatanya kita bisa bersama-sama mulai menurunkan tingkat kegentingan situasi. Jangan sampai gelombang perbaikan yang mulai terasa ini lalu berhenti atau malah berbalik naik kembali karena kita lengah dan kendor," katanya.

Gubernur Anies Baswedan meminta agar warga DKI Jakarta tetap menjaga protokol kesehatan yang ketat kapan pun dan di mana pun, kurangi mobilitas yang tidak perlu agar kasus corona di Jakarta tidak melonjak lagi. 

"Bagi perusahaan-perusahaan, jangan paksakan karyawan masuk bila itu merisikokan protokol kesehatan di kantor Anda. Jaga bersama tanggung jawab ini," katanya.

Selain itu Gubernur Anies Baswedan menyatakan bahwa data corona di Jakarta menunjukkan bahwa vaksinasi bisa menurunkan risiko keparahan dan kematian akibat terinfeksi corona secara signifikan. 

"Jadi jangan tunda lagi, segera daftar lewat JAKI dan lindungi diri Anda, keluarga, dan lingkungan sekitar Anda," kata Gubernur Anies Baswedan.
 
Seperti kita tahu, setelah kasus corona di Jakarta sempat melonjak pada hari Sabtu (24/7), kasus corona di Jakarta kembali terlihat turun pada Minggu 25 Juli dan Senin 26 Juli 2021. 

Hal ini terlihat dari data yang dirilis Kementerian Kesehatan pada data update corona di Jakarta pada Senin 26 Juli 2021.

Berdasarkan update corona di Jakarta pada Senin 26 Juli 2021 sebanyak 2.662, atau turun jauh jika dibandingkan dengan Minggu 25 Juli 2021 masih terjadi penambahan kasus positif corona di Jakarta sebanyak 5.393 orang. Angka positif pada Senin ini juga berkurang jika dibandingkan dengan Sabtu (24/7) sebanyak 8.360 orang. 

Selain itu, jumlah kasus baru pasien corona di Jakarta juga menurun jika dibandingkan hari Jumat sebanyak 8.033 orang atau hari Kamis (22/7) yakni 7.058  kasus.

Bagitu juga jika dibandingkan dengan hari Rabu (21/7) sebanyak 5.904 kasus, atau dibandingkan dengan hari Selasa (20/7) sebanyak  6.213 kasus, maka kasus hari Minggu (25/7) sudah menandakan berkurang.

Dari update kasus corona di Jakarta ini, Kementerian Kesehatan juga memberikan update pasien corona di Jakarta yang sembuh pada Senin, 26 Juli 2021 sebanyak 14.665 orang atau meningkat jika dibandingkan dengan  Minggu (25/7) sebanyak 14.362. Demikian juga jika dibandingkan dengan hari Sabtu sebanyak 14.612 orang ataupun jika dibandingkan dengan pada Jumat (23/7) sebanyak  14.442 angka kesembuhan pasien corona di Jakarta pada Senin lebih baik.

Kasus pasien corona yang sembuh hari Senin (26/7) juga lebih banyak jika dibandingkan dengan Kamis (22/7) sebanyak 10.631 kasus, atau jika dibandingkan dengan Rabu 21 Juli 2021 sebanyak 10.558 pasien.

Sementara jumlah pasien corona di Jakarta yang dinyatakan meninggal dunia menurut data Kementerian Kesehatan pada Senin 26 Juli 2021 masih cukup besar yakni mencapai 160 orang

Angka kematian pasien corona di Jakarta ini meningkat dibandingkan dengan Minggu 25 Juli 2021 sebanyak 157 orang atau naik dibandingkan dengan Sabtu (24/7) sebanyak 151 orang. 

Kasus pasien corona yang meninggal pada hari Senin (26/7) ini juga meningkat jika dibandingkan dengan jumlah kematian pasien corona di Jakarta pada hari Jumat (23/7) yakni sebayak 157 orang.

Namun demikian, angka kematian pasien corona di Jakarta hari Minggu (25/7) ini lebih rendah dibandingkan dengan Kamis (22/7) sebanyak 194 orang, tapi  melonjak  jika dibandingkan dengan Rabu (21/7) yang sebanyak 95 orang

Demikian juga jika dibandingkan dengan Selasa 20 Juli  sebanyak 268 orang atau Senin 19 Juli sebanyak 250 orang kasus kematian pasien corona di Jakarta pada Minggu (25/7) ini sudah berkurang banyak.
 
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta, Dwi Oktavia menyatakan, Pemprov DKI Jakarta masih terus berupaya mengendalikan pandemi corona di Jakarta. 

Seiring dengan itu beberapa upaya yang terus digencarkan untuk menurunkan kasus baru corona di Jakarta, pemerintah daerah gencar menerapkan testing, tracing dan treatment (3T)

Selain itu proses vaksinasi corona di Jakarta juga terus digalakkan pada sejumlah kelompok prioritas. 

Kendati demikian, Dwi menyatakan masih dibutuhkan peran serta masyarakat untuk tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan agar pandemi corona di Jakarta segera diatasi.

Mengingat, vaksinasi corona di Jakarta saat ini hanya mengurangi dampak keterpaparan, masih terdapat kemungkinan tertular dan menularkan virus corona di Jakarta jika longgar terhadap protokol kesehatan dalam keseharian. 

Hal ini terlihat dari kasus positif corona di Jakarta yang masih fluktuatif dan kini mengalami kenaikan. Butuh kerja bersama untuk memutus rantai penularan ini.

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta, Dwi Oktavia memaparkan, berdasarkan data terkini Dinas Kesehatan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta Minggu (25/7), dilakukan tes PCR corona di Jakarta sebanyak 36.462 spesimen. 

Dari jumlah tes corona di Jakarta tersebut, sebanyak 24.794 orang dites PCR Minggu (25/7) untuk mendiagnosis kasus baru 

Hasil tes corona di Jakarta sebanyak 5.393 orang dinyatakan positif corona di Jakarta dan 19.401 negatif. 

Selain itu, Dinas Kesehatan DKI Jakarta juga melakukan tes Antigen corona di Jakarta pada Minggu (25/7) kepada  sebanyak 7.435 orang dites, dengan hasil 566 positif dan 6.869 negatif.

Lebih lanjut, Dwi juga menyampaikan, berdasarkan target tes WHO adalah 1.000 orang dites PCR per sejuta penduduk per minggu (bukan spesimen), artinya target WHO untuk tes corona di Jakarta adalah minimum 10.645 orang dites per minggu. 

"Target tes corona di Jakarta ini telah terlampaui selama beberapa waktu. Dalam seminggu terakhir ada 185.277 orang dites PCR corona di Jakarta. Sementara itu, total tes PCR corona di Jakarta kini telah mencapai 482.797 per sejuta penduduk," terangnya.

Adapun jumlah kasus aktif corona di Jakarta Minggu (25/7) turun sejumlah 9.120 kasus, sehingga jumlah kasus aktif sampai hari ini sebanyak 64.102 (orang yang masih dirawat/ isolasi). 

Sedangkan, jumlah kasus Konfirmasi corona di Jakarta secara total  sampai Minggu (25/7) ini sebanyak 792.273 kasus. 

Perlu diketahui, hasil tes antigen positif corona di Jakarta tidak masuk dalam total kasus positif karena semua dikonfirmasi ulang dengan PCR.

Dari jumlah total kasus positif corona di Jakarta, total orang dinyatakan telah sembuh sebanyak 716.838 dengan tingkat kesembuhan 90,5%, 

Sementara itu dari jumlah pasien corona di Jakarta ada total sebanyak 11.333 orang meninggal dunia dengan tingkat kematian 1,4%.

Angka kematian pasien corona di Jakarta ini secara peresentase lebih rendah dibandingkan dengan tingkat kematian pasien corona di Indonesia sebesar 2,6%.

Untuk positivity rate atau persentase kasus positif corona di Jakarta sepekan terakhir sebesar 24,8%, sedangkan persentase kasus positif corona di Jakarta secara total sebesar 15,4%. Adapun WHO juga menetapkan standar persentase kasus positif tidak lebih dari 5%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Syamsul Azhar
Terbaru