KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Minimnya persentase tes virus corona di Indonesia membuat penyebaran infeksi ini sulit dikendalikan. Gubernur Sulawesi Selatan Nurdin Abdullah mengatakan, rendahnya kesadaran masyarakat untuk melakukan tes Covid-19 di masyarakat memang masih menjadi masalah tersendiri.
"Yang menjadi masalah kami sekarang ini yaitu provokasi dari orang-orang tidak bertanggungjawab terhadap gencarnya Pemprov melakukan rapid test," kata dia saat telekonferensi dengan BNPB, Rabu (10/6).
Baca Juga: Gugus Tugas Covid-19: Pembukaan sektor ekonomi bikin rupiah menguat
Nurdin mengklaim, untuk kawasan Sulawesi Selatan, kini lebih banyak wilayah zona hijau ketimbang zona merah. Mulai dari, Kabupaten Toraja Utara yang masuk zona hijau karena tidak ada satupun yang terkonfirmasi positif Covid-19.
Tetapi ada 3 daerah yang menjadi sorotan serius bagi Pemprov Sulawesi Selatan dan Pemerintah Kabupaten/Kota yakni Kabupaten Luwu Timur, Kabupaten Maros dan Kota Makassar.
"Tinggal tiga itu, yang lain saya kira InsyaAllah belum ada lagi transmisi lokal, sudah hampir tidak ada lagi," jelas dia.
Nurdin menambahkan, Makassar yang masih tergolong zona merah karena sempat ada pelonggaran yang dilakukan pemerintah kota. Padahal, sebelumnya daerah ini merupakan episentrum penularan utama.
"Kami ingin Makassar lebih ketat lagi, kemarin itu ada pergantian pejabat walikota ada kesulitannya miskomunikasi dalam penentuan kebijakan," jelas dia.