MATARAM. Harga daging sapi di Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat, menjelang masuknya bulan Ramadhan 1436 Hijriah meningkat signifikan yakni Rp120 per kilogram dari sebelumnya Rp100 ribu hingga Rp110 ribu per kilogram.
"Sementara harga berbagai komoditas pertanian di Kota Mataram relatif stabil," kata Kepala Bidang Perdagangan Dinas Koperasi Perindustrian dan Perdagangan (Diskoperindag) Kota Mataram Uun Pujianto usai melakukan pemantauan harga di Pasar Mandalika, Rabu (17/6).
Ia mengatakan, pemantauan harga itu bertujuan untuk mengetahui kondisi pasar menjelang puasa, agar pemerintah dapat segera melakukan intervensi dalam upaya menstabilkan harga terutama kebutuhan pokok.
Menurut dia, kenaikan harga daging sapi setiap menjelang Ramadhan setiap tahun selalu terjadi. Harga akan mulai turun setelah tiga hingga empat hari puasa dan naik lagi menjelang Idul Fitri.
Berdasarkan informasi dari Dinas Pertanian Kelutan dan Perikanan (DPKP) Kota Mataram, katanya, kenaikan harga daging sapi itu tidak disebabkan kurangnya stok sapi.
"Kondisi ini murni terjadi karena tingginya permintaan masyarakat menjelas puasa," kata Uun yang langsung berkoordinasi dengan DPKP Kota Mataram.
Selain daging sapi, kenaikan harga juga terjadi pada daging ayam broiler dari Rp33 ribu menjadi Rp35 ribu per kilogram, begitu juga dengan telur ayam dari Rp1.300 menjadi Rp1.500 per butir.
"Penyebab kenaikan harga daging ayam dan telur ayam ini juga sama karena permintaan meningkat," ujarnya.
Sedangkan berbagai kebutuhan pokok lainnya seperti beras, gula pasir, minyak goreng, dan komuditas pertanian lainnya masih stabil bahkan ada juga yang mengalami penurunan.
Komoditas pertanian yang mengalami penurunan antara lain cabai merah besar biasa dari Rp27 ribu menjadi Rp25 ribu per kilogram. Kemudian, cabai merah keriting dari Rp26 ribu menjadi Rp22 ribu per kilogram.
"Wortel juga turun dari Rp8.000 menjadi Rp7.000 per kilogram," katanya.
Beras jenis C4 medium masih bertahan Rp8.000 per kilogram, C4 super Rp9.000 per kilogram, gula pasir putih Rp11.500-Rp12.000 per kilogram termasuk gula pasir kuning.
Uun menilai kenaikan harga di awal Ramadhan masih wajar, namun untuk menekan agar harga tidak terus mengalami kenaikan pihaknya akan terus melakukan koordinasi dengan pihak-pihak terkait lainya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News