Harga telur anjlok, peternak di Blitar terpukul

Rabu, 01 Maret 2017 | 21:04 WIB   Reporter: Noverius Laoli
Harga telur anjlok, peternak di Blitar terpukul


JAKARTA. Jatuhnya harga telur ayam memukul bisnis para peternak layer di Kabupaten Blitar, Jawa Timur. Daerah yang menjadi sentra produksi telur ayam ini menjadi tonggak utama penyuplai telur di sejumlah wilayah di Indonesia dengan produksi telur sebesar 25% dari produksi nasional.

Sebanyak 70% produksi telur Blitar dikirim ke Jabodetabek dan Bandung. Blitar juga suplai telur ke Kalimantan, Sulawesi dan Papua.

Kepala Dinas Peternakan Kabupaten Blitar, Mashudi mengatakan, setiap hari peternak layer di Blitar rata-rata memproduksi 400 ton telur ayam. Produksi telur yang besar ini berpotensi turun, karena harga telur di tingkat peternak anjlok di kisaran Rp 13.700 per kg dalam beberapa bulan terakhir.

Harga tersebut jauh di bawah harga produksi yang rata-rata Rp 16.000 per kg. "Peternak mengalami kerugian besar dan sulit untuk terus bertahan karena kekurangan modal," ujar Mashudi, Rabu (1/3).

Ia mengatakan, pihaknya telah meminta agar pemerintah pusat melalui Kementerian Perdagangan (Kemdag) segera mencarikan solusi penurunan harga telur tersebut. Mashudi meminta agar pemerintah membuat peraturan baru yang mendukung bisnis peternak layer sehingga tidak terus merugi seperti saat ini.

Jika penurunan harga telur berlangsung bebeberapa bulan lagi, Mashudi memastikan, usaha para peternak rakyat satu per satu akan rontok.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Dupla Kartini

Terbaru