Harga tiket naik, penumpang kereta tetap berjubel

Rabu, 15 April 2015 | 09:51 WIB Sumber: Antara
Harga tiket naik, penumpang kereta tetap berjubel


KEDIRI. Kenaikan tarif kereta api yang ditetapkan pemerintah per awal April 2015 tidak mempengaruhi jumlah penumpang yang naik dari Stasiun Kereta Api Kediri, Jawa Timur.

"Jumlah penumpang masih tetap sama. Di akhir pekan jumlah penumpang yang naik antara 1.000 sampai 1.200 orang per hari," kata Wakil Kepala Stasiun Kediri Budiyono di Kediri, Rabu (15/4).

Pihaknya mengatakan, sejak ada pengumuman kenaikan tarif, sejumlah penumpang sempat meminta konfirmasi kenaikan. Dia mengklaim, penumpang mayoritas tidak keberatan dengan kenaikan tarif itu lantaran mendapatkan pelayanan yang lebih. Misalnya, kereta yang lebih bersih, tidak ada lagi penumpang yang berdiri, keamanan dan ketertiban yang lebih baik.

"Kami upayakan untuk meningkatkan pelayanan dengan kenaikan tarif itu. Sekarang kereta lebih bersih dan tidak ada lagi penumpang yang berdiri," katanya.

Untuk kereta api, ia mengatakan semua tujuan selalu ramai. Untuk kereta api Brantas jurusan Kediri - Pasar Senen, dan Jakarta dari semula Rp 55.000 ribu kini naik menjadi Rp 90.000 per penumpang.

Berikutnya, kereta Kahuripan jurusan Kediri - Kiara Condong Bandung naik dari semula Rp 50.000 menjadi Rp 90.000 per penumpang, kereta Gajayana jurusan Malang - Pasar Senen, Jakarta juga naik dari semula Rp 65.000 menjadi Rp 115.000 per penumpang.

Kenaikan, kata dia, juga berlaku untuk kereta api lokal. Untuk kereta jurusan Kediri - Surabaya tarifnya naik dari semula Rp 5.500 per penumpang naik menjadi Rp 15.000 per penumpang.

"Tarif angkutan berlaku secara parsial, jadi tergantung dekat atau jauhnya lokasi," katanya.

Terkait dengan pesanan tiket untuk persiapan lebaran, ia mengatakan saat ini sudah banyak yang memesan. Namun, mayoritas yang memesan untuk tiket mudik, sementara arus balik belum.

Ia juga mengatakan, penumpang yang hendak memanfaatkan angkutan kereta api untuk mudik lebaran, tidak harus datang ke stasiun, melainkan juga bisa ke sejumlah tempat pemesanan tiket serta memesan lewat jejaring internet.

"Banyak fasilitas untuk pesan tiket dan tidak langsung ke stasiun. Untuk saat ini, pesanan tiketnya banyak yang untuk arus mudik, dan untuk arus baliknya belum," ujarnya.

Sementara itu, sejumlah penumpang mengaku memang tidak keberatan dengan kenaikan tarif angkutan itu. Seperti yang diungkapkan oleh Endi, warga Kediri. Ia merasa lebih nyaman menggunakan angkutan kereta api saat pulang ke rumahnya di Surabaya.

"Rumah lebih dekat naik kereta api daripada naik bus. Walaupun harga naik, tetap nyaman pulang naik kereta api," kata Endi.

Terhitung mulai 1 April 2015, tarif kereta api (KA) ekonomi bersubsidi dari pemerintah, baik KA jarak jauh ataupun KA lokal mengalami kenaikan.

Kenaikan tarif KAI ini menunjuk pada perjanjian antara PT Kereta Api Indonesia (persero) dengan Dirjen Perkeretaapian Nomor HK.221/I/1/kKA-2015 tanggal 2 Januari 2015 tentang Penyelenggaraan Kewajiban Pelayanan Publik (PSO) Bidang Angkutan Kereta Api Pelayanan Kelas Ekonomi Tahun Anggaran 2015.

Kenaikan itu juga tertuang dalam Kenaikan tarif itu tertuang dalam Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 17 Tahun 2015 tentang Tarif Angkutan Orang dengan Kereta Api Pelayanan Kelas Ekonomi untuk Melaksanakan Kewajiban Pelayanan Publik (Public Service Obligation).  (Destyan Hendri Sujarwoko)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Sanny Cicilia

Terbaru