JAKARTA. Tren elektabilitas pasangan calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta nomor pemilihan satu, Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni, melemah selama tiga bulan terakhir. Demikian menurut hasil survei Indikator Politik Indonesia yang dirilis pada Rabu (25/1) ini di Jakarta.
Direktur Eksekutif Indikator Burhanuddin Muhtadi memaparkan, sejak November 2016-Januari 2017, elektabilitas Agus-Sylvi terus melemah. Pada survei November 2016, tingkat elektabilitas Agus-Sylvi sebesar 30,4%, Desember 2016 sebesar 26,5%, dan Januari 2017 sebesar 23,6%.
Berbeda dari Agus-Sylvi, dua pasangan lain, yaitu Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok-Djarot Saiful Hidayat mengalami tren kenaikan elektabilitas selama tiga bulan terakhir. Ahok-Djarot disebut telah mengalami peningkatan signifikan. Pada November 2016, elektabilitas Ahok-Djarot sebesar 26,2%, Desember 2016 sebesar 31,8%, dan Januari 2017 sebesar 38,2%.
Tren elektabilitas Anies-Sandi stagnan. Elektabilitas pasangan itu pada November 2016 sebesar 24,5%, Desember 2016 sebesar 23,9%, dan Januari 2017 sebesar 23,8%.
Sementara itu, responden yang belum memutuskan pilihan atau tidak tahu terus menurun. Pada November 2016 sebesar 18,9%, pada Desember 2016 sebesar 17,8%, dan pada Januari 2017 sebesar 14,5%.
Burhanuddin Muhtadi menduga, penurunan elektabilitas Agus-Sylvi disebabkan beberapa faktor, seperti ketidakikutsertaan pada debat di luar debat resmi dari KPU DKI dan penilaian saat debat resmi KPU.
Pada debat resmi KPU, menurut survei Indikator, Agus-Sylvi berada di posisi terakhir dibanding dua paslon lain.
"Tren penurunan 30% menjadi 23% ini lebih banyak disumbangkan persepsi (negatif) masyarakat terhadap kemampuan Agus dalam memimpin Jakarta," kata Burhanuddin. (Kahfi Dirga Cahya)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News