Ini 4 fakta heboh baju dinas DPRD Tangerang, dari anggaran sampai bahan Louis Vuitton

Rabu, 11 Agustus 2021 | 10:52 WIB   Reporter: Titis Nurdiana
Ini 4 fakta heboh baju dinas DPRD Tangerang, dari anggaran sampai bahan Louis Vuitton

ILUSTRASI. DPRD Tangerang batalkan anggaran pengadaan bahan baju dinas senilai Rp 675 juta. Inilah 4 fakta dari anggaran sampai bahan. The Louis Vuitton logo is seen on the floor of their shop at Marina Bay Sands in Singapore May 19, 2017. REUTERS/Thomas White


DPRD DKI -TANGERANG.   DPRD (Dewan Perwakilan Rakyat Daerah) Kota Tangerang membatalkan anggaran pengadaan bahan pakaian yang mencapai Rp 675 juta.

Hujan kritik membuat DPRD memutuskan untuk membatalkan anggaran tersebut. "Berdasarkan rapat, Selasa (10/8) yang kami adakan, keputusan politis kami adalah membatalkan pengadaan tersebut," ujar Ketua DPRD Tangerang Gatot Wibowo dalam rekaman suara yang dikutip dari kompas.com, Selasa (10/8).  

Tak hanya soal kenaikan anggaran baju anggota DPRD yang naik dua kali lipat dari anggaran 2020, yakni dari Rp 312,5 juta menjadi Rp 675 juta, kritik tajam muncul lantaran terungkap bahwa dari empat bahan yang akan digunakan sebagai baju anggota dewan, salah satunya adalah brand internasional yakni Louis Vuitton, alih-alih menggunakan bahan baku dari perusahaan tekstil di dalam negeri. 

Agar lebih jelas, KONTAN mengumpulkan fakta dan data terkait rencana pengadaan baju para anggota wakil rakyat kota Tangerang itu.

1. Anggaran pengadaan bahan pakaian dinas naik dua kali lipat

Melansir informasi dari https://lpse.tangerangkota.go.id/eproc4/lelang, DPRD Kota Tangerang menyiapkan anggaran Rp 675 juta tahun 2021 untuk pengadaan baju dinas. 

Anggaran ini naik kali lipat dari tahun 2020. Saat itu angaran baju dinas DPRD Rp 312,5 juta.

Oh iya anggaran ini belum termasuk dengan ongkos menjahit, yang dialokasikan Rp 600.000. Sehingga total anggaran untuk pengadaan baju dinas Anggota DPRD Tangerang mencapai Rp 1,275 miliar.

2. Jatah baju dinas anggota dewan bertambah

Ketua DPRD Kota Tangerang Gatot menjelaskan, anggaran bahan pakaian dinas anggota DPRD Kota Tangerang meningkat karena jumlah pakaian yang bakal diterima tiap anggota DPRD Kota Tangerang bertambah. 

Jika pada tahun 2020, tiap anggota Dewan menerima empat setel pakaian. Namun, pada tahun ini, 50 anggota Dewan bakal menerima lima setel pakaian.

Jenis pakaian yang akan dibagikan antara lain: pakaian sipil lengkap (PSL), pakaian sipil resmi (PSR), pakaian sipil harian (PSH) masing-masing satu setel, pakaian dinas harian (PDH) dua setel.

Dengan begitu, masing-masing anggota dewan akan medapatkan lima baju dinas per orang. Dengan total anggota DPRD Tangerang sebanyak 50 orang maka ada 250 bahan pakaian yang akan dibagikan.

Dengan total anggaran yang dialokaskan, maka satu baju dinas mencapai Rp 2,7 juta. Jumlah itu jika ditambah dengan ongkos jahit, menjadi Rp 5 juta untuk satu baju anggota DPRD.

3. Jenis bahan baju dinas anggota DPRD Tangerang

Pengadaan Bahan Pakaian Sekretariat DPRD Kota Tangerang Pokja ULP Hadi Sudibjo mengungkapkan, selain Louis Vuitton bahan lain yang digunakan yaitu Lanificio Di Calvino untuk pakaian sipil resmi (PSR), Theodoro untuk pakaian sipil harian (PSH), dan Thomas Crown untuk pakaian sipil lengkap (PSL).

Gatot menyebut, anggota dewan tak menentukan secara spesifik bahan yang harus dipakai untuk pakaian atau baju dinas. Wakil rakyat hanya menggarisbawahi faktor kenyamanan atas bahan pakaian yang akan digunakan untuk baju dinas mereka. 

4. Proses pengadaan bahan pakaian dinas

Gatot menyebut, proses pelelangan pengadaan bahan tersebut terjadi sebanyak dua kali. Namun, proses pelelangan pertama gagal. 
Kemudian, proses pelelangan kedua kembali digelar dengan empat penawar.

Berdasarkan situs https://lpse.tangerangkota.go.id/eproc4, ada empat peserta lelang yang memberikan penawaran harga untuk anggaran bahan baju dinas Anggota DPRD Kota Tangerang itu.

Keempat peserta itu adalah: PT Sarana Karya Syaban dengan penawaran sebesar Rp 238.425.000, CV Putra Jaya Karta senilai Rp 540.000.000, CV Adhi Prima Sentosa senilai Rp 675.000.000, serta CV Zulfa Bintang Pratama senilai Rp 671.250.000.

Lelang pengadaan baju dinas itu lantas dimenangkan oleh CV Adhi Prima Sentosa pada pada 21 Juli 2021 lalu.

Dus, kini DPRD telah memutuskan untuk membatalkan anggaran baju dinas anggota dewan per Selasa 10 Agustus 2021  lalu. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Titis Nurdiana

Terbaru