ASIAN GAMES - JAKARTA. Jakarta International Equestrian Park Pulomas (JIEPP) telah rampung memakan dana Investasi sebesar Rp 417 Miliar. Fasilitas olahraga yang di bangun oleh pemeritah DKI Jakarta ini memanjakan kuda mulai dari kandang hingga playing field yang dimiliki JIEPP.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan, keistimewaan JIEPP terdapat pada pasir yang ada pada lapangan atraksi kuda, atau di sebut special footing. Pemilihan bahan pun tidak sembarangan, di pilih sesuai dengan standar equestrian internasional.
“Tadi saya ijnak pasir itu, pasir yang dibawa dari Banka Belitung, di campur dengan bio tekstil yang di bawa dari German kemudian di pastikan kelembabannya. Jadi kalau kita jalan itu empuk,” ujarnya saat di temui di JIEPP, Kamis (2/8).
Dengan bahan pilihan, memuat Kuda memiliki pijakan yang kuat dan ketika melompat, tanah tidak akan terbenam. Hal itu diperlukan karena Kuda yang dimiliki para Atlet Equestrian cukup mahal yakni seharga 6 juta Euro hingga 16 juta Euro atau setara dengan Rp 200 miliar.
“Hal in mendukung dari kuda tersebut, karena kuda yang datang ke sini merupakan kuda yang seluruh perawatannya pun di lakukan di Eropa. Meskipun atlitnya dari Asia, tapi kudanya di rawat di Eropa,” tambahnya.
Bukan hanya itu, Dari sisi kandang pun tidak luput di perhatikan. Lebih lanjut Konsultan Teknis Pembangunan Equestrian Venue Asian Games, Rafiq Radinal menjelaskan, JIEPP ini sudah melalui bio security dari Dewan Kesehatan Hewan Dunia (OIE) dimana semua kandang sudah di desinfektan. Hal ini memungkinkan tidak ada lagi kutu yang akan menyerang kuda.
“Kemudian sector kontrol juga kita lakukan sehingga pada saat ini core zone dan area terbersih, dan Posisi ini sama kondisinya dengan posisi di Eropa. Jadi kuda di Eropa bisa langsung masuk dan langsung kembali ke negaranya,” ujarnya dalam kesempatan yang sama.
Selain itu, dari segi kebersihan dari kotoran kuda pun di perhatikan. JIEPP menggunakan serbuk gergaji sebagai alas untuk kandang tersebut. Jangan salah, serbuk gergaji yang digunakan khusus untuk kuda atlet, yakni serbuk gergaji tanpa debu.
“Untuk kotoran kuda, setiap hari di ambil, jadi tidak ada bau seperti kandang pada umumnya, karnea setiap hari kandang dibersihkan,”
Asupan gizi pun tidak ketinggalan. Untuk air minumnya saja, JIEPP telah menyediakan air minum dari danau yang sudah melalui proses water treatment. Makannya pun masih ada beberapa rumput, biji bunga matahari hingga omega tiga
“Mereka (kuda) di perlakukan seperti atlet. Namun, yang paling kesulitan adalah bagaimana DKI bisa di akui di dunia bahwa saat ini posisi Pulo Mas sama dengan posisi di Eropa, sehingga kuda di Eropa bisa langsung masuk dan keluar,” tutupnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News