JAYAPURA. Tim SAR Gabungan yang beranggotakan 58 personel berhasil melakukan kerja cepat dan menemukan 54 jenazah penumpang dan kru pesawat Trigana Air PK-YRN, serta kotak hitam pesawat, Selasa (18/8) siang.
Anggota Tim SAR Gabungan melalui jalur darat yang dipimpin Komandan Yonif 133/Yudha Sakti, Letkol Inf Arif Hidayat, mencapai lokasi jatuhnya pesawat di daerah perbukitan pada ketinggian 8.300 kaki setelah berjalan kaki selama 4 jam sekitar pukul 10.00 WIT. Setelah bekerja cepat sekitar 2 jam, Tim SAR Gabungan yang bekerja di jalur darat dan udara berhasil mengumpulkan 54 jenazah penumpang dan kru pesawat.
Berselang beberapa waktu kemudian, Komandan Seksi Yonif 133 Sertu Agus Harahap berhasil menemukan kotak berwarna oranye atau yang lebih dikenal dengan sebutan "black box" (kotak hitam) pesawat. Kotak itu menjadi salah satu bagian penting yang jadi target pencarian, karena berisi rekaman penerbangan (Flight Data Recorder) dan rekaman percakapan di kokpit pesawat (Cockpit Voice Recorder).
Kepala Penerangan Kodam XVII Cenderawasih, Letkol Inf Teguh Pudji mengatakan, kotak hitam itu ditemukan Sertu Agus anggota Yonif 133, sekitar pukul 13.30 WIT. Setelah itu, kotak hitam langsung diserahkan kepada pimpinan tim untuk diamankan.
“Sertu Agus berhasil menemukan kotak hitam di antara puing pesawat dan selanjutnya menyerahkan kepada pimpinan tim Danyon 133. Selanjutnya kotak hitam ini akan diserahkan kepada Kabasarnas untuk selanjutnya diserahkan kepada pihak KNKT,” ujar Teguh Pudji melalui rilis Kodam Cenderawasih, Selasa (18/8) malam.
Menurut Teguh, Batalyon 133/ Yudha Sakti yang bertugas menjaga perbatasan di wilayah Pegunungan Bintang turut dilibatkan dalam pencarian dan evakuasi pesawat Trigana Air.
Kepala Badan SAR Nasional Marsekal Madya Bambang Soelistyo menyampaikan apresiasi kepada tim SAR gabungan yang berhasil melakukan pengangkutan korban dan menemukan kotak hitam pesawat Trigana Air dalam tempo kurang dari 48 jam.
Menurut Soelistyo, proses evakuasi ini merupakan rekor pengangkutan jenazah tercepat yang pernah dilakukan dengan medan yang sangat berat, yaitu wilayah pegunungan di Papua.
Saat ini jenasah 54 penumpang dan kru masih berada di lokasi jatuhnya pesawat di wilayah perbukitan kampung Oksop. Renacananya, Rabu pagi jenazah akan diangkut ke Oksibil menggunakan Heli Bell milik Airfast. (Kontributor Jayapura, Alfian Kartono)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News