Ini respon Anies Baswedan atas aksi vandalisme kereta MRT

Senin, 24 September 2018 | 16:20 WIB   Reporter: Kiki Safitri
Ini respon Anies Baswedan atas aksi vandalisme kereta MRT

ILUSTRASI. Anies Resmikan Venue Baseball di Rawamangun


DKI JAKARTA - JAKARTA. Belum juga digunakan, salah satu gerbong Mass Rapid Transit (MRT) sudah jadi sasaran vandalisme oknum tidak bertanggaung jawab. Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan pun angkat bicara atas kasus ini.

"Dan juga bila menyaksikan ada orang-orang yang hendak melakukan vandalisme, jangan diam. Karena sering kali kejahatan itu terjadi karena orang baik memilih diam dan mendiamkan," kata Anies di lapangan IRTI Monas, Senin (24/9).

Anies menyebut bahwa jika melihat kejadian tersebut ada baiknya untuk melaporkan sehingga ada upaya untuk pencegahan. "Karena itu, yang melihat untuk melaporkan sehingga bisa dicegah. Gitu ya," tegasnya.

Lebih lanjut Anies berharap agar pengelola meningkatkan keamanan di gerbong MRT. Hal ini dilakukan guna menjaga fasilitas umum untuk menunjang produktivitas masyarakat, sebaiknya dijaga untuk kepentingan bersama.

"Seluruh fasilitas yang ada di sana masih dikelola oleh kontraktor jadi belum diserahkan pada PT MRT Jakarta ataupun Pemprov DKI. Jadi kita ingin agar para pengelola kontraktor meningkatkan keamanan supaya seluruh fasilitas di sana bisa terjaga dengan baik," ungkapnya.

Pembangunan infrastruktur menggunakan dana APBD DKI Jakarta yang diperoleh dari pajak warganya. Maka dari itu, tindakan pengerusakan sebenarnya akan merugikan negara dan juga warganya.

"Yang kedua, saya minta kepada seluruh masyarakat untuk ikut menjaga, karena MRT itu ada dibayar dengan uang pajak kita. Karena itu jaga MRT seperti juga menjaga barang kita sendiri," tegasnya.

View this post on Instagram

SIARAN PERS Untuk diterbitkan segera . Aksi Vandalisme Terhadap Kereta MRT Jakarta Jakarta, 21 September 2018. Terkait telah ditemukannya aksi vandalisme dalam bentuk coretan di badan salah satu kereta MRT Jakarta yang sedang terparkir di area Depo Lebak Bulus, berikut kami sampaikan situasi terkait kejadian tersebut: 1. Telah terjadi aksi tidak bertanggung jawab vandalisme dalam bentuk coretan graffiti pada badan luar kereta nomor tiga di rangkaian kereta kedelapan (K1 1 18 45) MRT Jakarta. 2. Tim keamanan dari Kontraktor yang berada di Depo Lebak Bulus menemukan kondisi kereta tersebut pagi ketika sedang melaksanakan patroli rutin pada Jumat, 21 September 2018 sekitar pukul 07:30 WIB. 3. PT MRT Jakarta bersama dengan Kontraktor terkait telah melakukan investigasi mendalam atas kejadian ini yang telah dimulai sejak pukul 08:00 WIB. 4. Diduga pelaku aksi vandalisme tersebut masuk ke lokasi Depo Lebak Bulus dengan memanjat dan melompati dinding Depo Lebak Bulus. 5. Kereta MRT Jakarta yang terkena dampak vandalisme tersebut masih berstatus dalam tanggungjawab Kontraktor terkait karena masih dalam tahap pengujian dan belum diserahterimakan kepada PT MRT Jakarta. 6. PT MRT Jakarta telah meminta Kontraktor yang bertanggung jawab untuk kereta dan area Depo segera melakukan tindakan korektif dengan peningkatan keamanan dan langkah perbaikan yang diperlukan diantaranya sebagai berikut:  menambah jumlah personil security  meningkatkan intensitas patroli untuk memastikan pengawasan di area tersebut  menambah CCTV di dalam Depo  meninggikan pagar depo di sisi-sisi yang dekat dengan area publik 7. Menindaklanjuti investigasi yang telah dilakukan (sebagaimana pada poin 3), Kontraktor terkait telah melaporkan kejadian tersebut kepada Pihak Kepolisian untuk dilakukan penyelidikan lebih lanjut. 8. Pihak Kepolisian telah melakukan peninjauan lapangan pada siang hari ini guna menindaklanjuti laporan (sebagaimana pada poin 7). 9. PT MRT Jakarta sangat menyayangkan aksi tidak bertanggung jawab ini dan menghimbau bagi para Pelaku agar menyerahkan diri kepada pihak yang berwajib untuk diperoses berdasarkan ketentuan hukum yang berlaku. Selengkapnya di post sebelumnya.

A post shared by MRT Jakarta (@mrtjkt) on

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto
Terbaru