TRANSPORTASI - Demi menarik perhatian masyarakat menengah ke atas menggunakan moda tranportasi umum, Kementerian Perhubungan dan Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) meluncurkan modal transportasi premium, Trans Jabodetabek Premium dan Royal Trans Jakarta.
Hari ini (19/9), Menteri Perhubungan Budi Karya ditemani Kepala BPTJ Bambang Prihartono melakukan uji coba moda transportasi umum baru ini melalui rute Mega City Bekasi-Plaza Senayan via Semanggi-Jati Bening. Waktu tempuh perjalanan 1 jam, dengan tarif tiket dipatok Rp 20.000 per orang.
Nantinya, tiket transportasi di DKI Jakarta akan terintegrasi, termasuk untuk moda transportasi premium yang baru diluncurkan tersebut. Menurut Bambang, BUMN dan BUMD di Jabodetabek yang saat ini sudah diintegrasikan akan dilibatkan dalam rencana integrasi tiket transportasi.
"Seperti konsorsium PPD, Transjakarta, MRT, itu kan dari BUMD. Dan, Kereta Api Indonesia (KAI) itu dari BUMN," kata Bambang, Selasa (19/9).
Menurut Bambang, tahun ini, kedua konsorsium itu memang belum dijadikan satu, karena beda arah birokrasi. Namun, dipastikan akan menjadi satu pada tahun depan.
Lanjut Bambang, tidak menutup kemungkinan pihak swasta juga akan ikut terlibat dalam rencana konsorsium tiket transportasi di Jakarta.
Selain bentuk integrasi fisik, Bambang bilang, perlu juga sistem integrasi pada ticketing. "Karena kalau hanya integrasi fisik sama saja percuma, jadi kita lakukan kedua-duanya, fisik dan ticketing. Jadi memudahkan orang untuk menggunakan angkutan umum," paparnya.
Peningkatan fasilitas ini merupakan magnet untuk menarik kalangan menengah ke atas menggunakan transportasi umum. Jika belum berhasil, kata Bambang, akan ditekan lewat tindakan lanjut. "Nanti kami akan push dalam bentuk macam-macam, misalkan dengan tarif tol tertinggi, jadi pelayanan terjamin," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News