AMBON. Kerja keras pemerintah provinsi Maluku dalam memacu pertumbuhan sektor perdagangan, industri kecil dan menengah di Maluku selama tahun 2014 menunjukkan dampak positif. Nilai investasi untuk industrial yang masuk ke daerah itu mencapai Rp 95,85 triliun.
"Tahun lalu pemprov mengalokasi dana untuk urusan perdagangan dan industri sebesar Rp 22,60 miliar dan realisasinya sebesar Rp 19,24 miliar," kata Gubernur Maluku, Said Assagaff di Ambon, Jumat (24/4).
Anggaran tersebut dimanfaatkan untuk pengembangan industri kecil dan menengah, perlindungan konsumen, pembinaan dan pengembangan perdagangan serta penataan perdagangan antarpulau.
Alhasil, program ini membawa dampak yang sangat positif karena terjadi peningkatan jumlah industri menjadi 2.788 unit dengan nilai investasi R p95,85 triliun.
Menurut gubernur, perkembangan sektor industri ini juga berdampak pada penigkatan penyerapan tenaga kerja selama tahun 2014 sebanyak 10.783 orang.
Kondisi seperti ini diharapkan bisa bertahan dan berkembang dan membuka kesempatan yang besar bagi para pencari kerja di Maluku yang terus bertambah setiap tahunnya.
Selain upaya untuk mendorong masuknya usaha-usaha berskala besar, pemprov juga berupaya untuk menghidupkan usaha skala kecil, menengah, dan koperasi. Dari dana UMKM dan koperasi sebesar Rp 5,92 miliar, yang disalurkan mencapai Rp 5,7 miliar
"Salah satu dampak dari alokasi anggaran tersebut dapat terlihat dari peningkatan jumlah koperasi aktif di Maluku pada tahun 2012 sebanyak 2.104 unit naik menjadi 2.294 unit tahun 2014.," kata Said Assagaff. (Daniel Leonard)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News