KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Anggota Komisi D DPRD DKI Ali Lubis meminta Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jakarta segera mengecek perkembangan proyek di seluruh ruas jalan ibu kota.
Hal ini disampaikan Ali menanggapi temuan Dinas Perhubungan (Dishub) soal 216 ruas jalan di Jakarta dengan panjang total 264,58 kilometer yang macet akibat proyek pembangunan.
“Yang pertama yang harus dilakukan oleh Pemprov Jakarta adalah mengecek proyek konstruksi maupun galian tersebut di seluruh wilayah jalan Jakarta, sudah sejauh mana perkembangan proyek tersebut” ucap Ali saat dihubungi Kompas.com, Jumat (22/8/2025).
Ia juga menilai, Pemprov harus berani menegur kontraktor yang pekerjaannya lambat hingga proyek menimbulkan macet tak berkesudahan.
Baca Juga: Pemprov Jakarta Anggarkan Rp 107 Miliar untuk Biayai Sekolah Swasta Gratis
“Pemprov Jakarta harus mengambil langkah tegas untuk menegur pihak ketiga atau yang mengerjakan proyek atau galian tersebut jika memang dalam pekerjaannya terkesan lambat atau bagaimana sehingga menimbulkan macet,” ungkap Ali.
Selain itu, menurut Ali, Pemprov perlu membuat penjadwalan agar pengerjaan proyek lebih terkoordinasi. Menurut dia, jangan sampai ada dua hingga tiga proyek galian berlangsung bersamaan di satu jalan, karena hal itu akan memperparah kemacetan.
“Jika ada tiga proyek atau galian dalam satu jalan, maka untuk sementara dua proyek atau galian yang lain harus disetop sementara sampai yang satu proyek selesai demi mengurangi dampak macet,” kata dia.
Sebelumnya, Dishub DKI Jakarta mencatat ada 216 ruas jalan dengan panjang total 264,58 kilometer yang terkena dampak proyek pembangunan di Ibu Kota.
Kepala Dishub DKI Jakarta Syafrin Liputo menyatakan, kondisi itu menjadi salah satu penyebab utama kemacetan yang kerap terjadi belakangan ini.
“Berdasarkan hasil inventarisasi Dishub, ada 216 ruas jalan dengan total 264,58 km yang terokupansi akibat pekerjaan konstruksi. Hal ini berdampak terhadap adanya kepadatan lalu lintas di ruas jalan,” kata Syafrin dalam keterangannya, Kamis (21/8/2025).
Menurut Syafrin, proyek-proyek yang tengah berlangsung meliputi pembangunan MRT Jakarta, LRT Jakarta, Tol Harbour Road 2, Jakarta Sewerage Development Project (air limbah), Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM), jaringan utilitas terpadu (SJUT), hingga pembangunan saluran crossing.
Baca Juga: Bank Jakarta Distribusi 56.351 Penerima Baru Bansos PKD Pemprov DKI Jakarta
Untuk meminimalisasi dampak kemacetan, Dishub DKI bersama kepolisian menerapkan berbagai rekayasa lalu lintas. Mulai dari pengalihan arus, penerapan contraflow, penutupan persimpangan, pembongkaran jalur cepat-lambat, hingga penempatan petugas lapangan dan flagman dari pihak kontraktor.
Syafrin optimistis, meski sekarang warga harus menghadapi macet, hasil proyek tersebut akan memberikan manfaat besar di masa depan.
“Untuk proyek perkeretaapian dan jalan tol akan memberikan nilai tambah bagi transportasi berkelanjutan dan mobilitas warga. Sementara pembangunan jaringan perpipaan akan meningkatkan sistem pengelolaan air limbah dan penyediaan air minum yang lebih ramah lingkungan,” ungkap Syafrin.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "216 Jalan Jakarta Macet, Pemprov Diminta Cek Progres Proyek Galian", Klik untuk baca: https://megapolitan.kompas.com/read/2025/08/22/11014141/216-jalan-jakarta-macet-pemprov-diminta-cek-progres-proyek-galian.
Selanjutnya: Komisaris Benteng Api Technic (BATR) Borong 7,22 Juta Saham BATR
Menarik Dibaca: Kiat Sukses Jonathan Danang Wardhana, Ubah Koperasi Jadi Pemain Ekspor
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News