PELABUHAN – JAKARTA. Presiden Joko Widodo meresmikan Makassar New Port di Sulawesi Selatan. Pelabuhan tersebut merupakan salah satu proyek strategis nasional (PSN).
Jokowi mengatakan, kapasitas pelabuhan Makassar yang lama adalah 750.000 TEUs per tahun. Sedangkan Makassar New Port memiliki kapasitas 2,5 juta TEUs per tahun.
Ia menambahkan bahwa Makassar New Port adalah pelabuhan terbesar setelah Tanjung Priok.
Baca Juga: Pelindo Regional 4 Bukukan Pertumbuhan Kinerja 110,65% Sepanjang 2023
Adapun kedalaman pelabuhan Makassar New Port adalah 16 meter. Ini termasuk pelabuhan terdalam yang baik bersandarnya kapal – kapal besar untuk mengangkut kontainer.
“Investasi yang ditanamkan di sini Rp 5,4 triliun, dan itu duit semuanya. Gede sekali. Kita lihat nanti bagaimana progres perkembangan pelabuhan ini, ini akan menjadi pelabuhan besar di Indonesia bagian Timur yang kita harapkan bisa mengefisiensikan biaya-biaya logistik yang ada di tanah air kita,” ujar Jokowi dalam peresmian Makassar New Port dipantau dari Youtube Kompas TV, Kamis (22/2).
Menteri BUMN Erick Thohir menambahkan, produktivitas bongkar muat di Makassar New Port yang sebelumnya rata 20 BSH (box per ship per hour) menjadi rata – rata 34 BSH.
Baca Juga: Pelindo Dorong Optimalisasi Arus Barang di Makassar New Port
Kemudian, waktu sandar di pelabuhan (port stay) yang sebelumnya 38 jam, saat ini sudah menjadi 22 jam.
Meskipun membangun Makassar New Port, Erick mengatakan kondisi keuangan Pelindo grup terbilang sehat dan saat ini memiliki profit Rp 3,9 triliun.
“Investasi proyek strategis nasional inipun mandiri, jadi memang dari Pelindo sendiri senilai Rp 5,4 triliun dan terus akan bertahap sampai Rp 10 triliun. Dan tentu Makassar New Port menjadi sangat penting, kita ingin memastikan ini menjadi gerbang untuk dunia untuk kawasan Indonesia Timur,” jelas Erick.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News