YOGYAKARTA. Bank Indonesia (BI) meminta pemerintah daerah (Pemda) menerapkan sistem penyimpanan berbasis Control Atmosphere Storage (CAS) untuk menjaga stabilitas pasokan dan harga komoditas pangan.
Deputi Gubernur BI, Doni Primanto Joewono, menjelaskan bahwa selama ini petani mengalami kelebihan pasokan saat panen dan kekurangan saat masa tanam. Dengan sistem CAS, Pemda dapat menstabilkan pasokan dan harga, terutama untuk komoditas seperti cabai dan bawang merah.
"Pemda harus memiliki sistem penyimpanan CAS karena saat panen terjadi oversupply, sementara saat masa tanam terjadi kelangkaan," ujar Doni dalam acara Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan Jawa 2025 di Yogyakarta, Jumat (21/2).
Baca Juga: Jelang Ramadhan, Mentan Amran Minta Pengusaha Tak Jual Harga Pangan di Atas HET
Doni menyebutkan bahwa teknologi CAS memungkinkan bawang merah bertahan hingga enam bulan, sementara cabai dapat disimpan selama tiga hingga empat bulan. Penerapan sistem ini diharapkan dapat menghindari lonjakan harga akibat keterbatasan stok.
Selain itu, BI menekankan pentingnya kerja sama antarwilayah dalam distribusi hasil pertanian untuk mengatasi disparitas harga.
BI juga akan terus berkoordinasi dengan pemerintah dalam menjaga stabilitas dan pertumbuhan ekonomi sesuai program Asta Cita.
Baca Juga: Pemerintah Siapkan Operasi Pasar guna Stabilkan Harga Pangan Jelang Ramadan & Lebaran
"BI mendukung implementasi program pemerintah dalam Asta Cita, termasuk ketahanan pangan, pembiayaan ekonomi, serta akselerasi ekonomi dan keuangan digital," pungkasnya.
Selanjutnya: Mendagri Tito Buka Suara Terhadap Kepala Daerah yang Absen Retret di Magelang
Menarik Dibaca: Jeli Sebelum Ajukan KPR, Ini Tips Cari KPR dari BCA
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News