JAKARTA. Pemerintah Provinsi DKI Jakarta tengah berupaya membenahi Kawasan Kota Tua yang akan didaftarkan dalam ajang World Heritage Sites atau Situs Bersejarah Dunia oleh UNESCO.
Beberapa upaya pembenahan dilakukan, mulai dari mengatur pedagang kaki lima (PKL) hingga menyiapkan lahan parkir terpisah untuk kendaraan roda dua dan roda empat.
"Salah satu masalah di kota tua adalah tidak ada lahan parkir. Maka kami siapkan 500 meter dari lokasi, ada tanah 1,3 hektar bisa difungsikan lahan parkir," ujar Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Pemprov DKI, Purba Hutapea, di Galeri Indonesia Kaya, Grand Indonesia, Jakarta Pusat, Selasa (3/2/2015).
Purba menuturkan, lahan tersebut terletak di Jalan Cengkeh, Jakarta Barat. Ia berharap, lahan yang nantinya difungsikan juga menjadi tempat berdagang PKL resmi ini, bisa digunakan dalam waktu dekat.
"Lahan sudah kosong, tinggal pemagaran. Tahun ini akan beroperasi," jelas Purba.
Ia menambahkan, kebutuhan lahan parkir ini sangatlah vital. Selama ini, agen-agen travel kurang tertarik membawa turis dari luar kota ke Kota Tua karena mereka berkendara dengan bus dalam ukuran besar. Bus-bus besar ini pun kesulitan menemukan lahan parkir.
"Bus-bus ini akan membuat macet saat cari lahan parkir. Sekarang sudah saatnya ditata," sebut Purba.
Ia tidak menampik bahwa jumlah agen travel yang mengunjungi Jakarta, sangat banyak. Meski begitu, agen-agen ini cenderung fokus pada tiga obyek wisata di Jakarta.
"Pertama Ancol, kedua Taman Mini, terakhir Sunda Kelapa. Karena ketiga tempat ini ada akses tol. Di luar itu agen agak enggan," ucapnya.
Menurut Purba, karena Kota Tua berada di tengah kota Jakarta dan tidak ada akses tol, maka seringkali agen travel terjebak macet cukup lama. Ditambah lagi, di kawasan ini belum ada lahan parkir yang memadai untuk bus-bus besar.
Oleh karena itu, dengan menyiapkan lahan parkir terpisah, Purba berharap agen travel dari luar kota mau menambahkan Kota Tua pada daftar obyek wisata di Jakarta. Jika lahan ini sudah berfungsi, Kawasan Kota Tua akan ditempuh oleh pengunjung dengan berjalan kaki dari Jalan Cengkeh.
"Nantinya, kawasan itu dibuat supaya ada lahan pedestariannya," pungkas Purba. (Hilda B Alexander)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News