JAKARTA. Kementerian Perhubungan (Kemenhub) akan mendorong pembangunan infrastruktur transportasi untuk mendukung pengembangan kawasan wisata danau Toba. Selain memperkuat akses lewat transportasi udara, Kemenhub juga akan membangun jalur kereta api dari Siantar-Danau Toba.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan, jalur kereta api Siantar- Danau Toba akan mulai dibangun tahun 2018 dan ditargetkan selesai paling cepat pada tahun 2019.
Sistem perkeretaapian di Sumatra akan terus hidup apabila ada point to point yang kuat. Jalur dari Medan ke Danau Toba menjadi lintasan yang bagus sehingga wisatawan semakin termotivasi untuk mengunjungi Danau Toba ataupun sebaliknya.
“Lintasan ini akan menjadi jalur kereta yang traffic-nya luar biasa. Oleh karena itu, kami konsentrasi menjadikan destinasi wisata Danau Toba dengan menggunakan kereta api, selain dengan menggunakan pesawat udara,” kata Budi dalam keterangan resminya, Kamis (6/4).
Menurut Budi, menggunakan kereta api ke Danau Toba merupakan satu keasyikan tersendiri dan nantinya keberadaan jalur kereta api menuju Danau Toba sangat mendukung Danau Toba menjadi destinasi wisata utama selain Candi Borobudur dan Mandalika.
Kereta di Sumatera, Menhub menyatakan, merupakan kebutuhan masyarakat oleh karena itu Kementerian Perhubungan akan menghubungkan Aceh hingga ke Lampung Utara dengan menggunakan kereta api. "Memang itu proyek jangka panjang, paling tidak pada tahun 2024, Aceh sudah tersambung hingga Lampung dengan menggunakan kereta api. Oleh karena itu, kita akan bangun per segmen dan kita juga akan mengembangkan angkutan kereta api perkotaan yang menghubungkan kota-kota terdekat ke ibukota,” ujar Menhub.
Kementerian Perhubungan ingin membangun perkeretaapian tetapi anggaran pemerintah hanya tersedia 30% dari kebutuhan dan 70% harus berasal dari pihak swasta.
Sementara itu, Dirjen Perkeretaapian Prasetyo Boeditjahjono mengatakan berdasarkan Rencana Induk Perkeretaapian Nasional hingga tahun 2030, Kementerian Perhubungan akan membangun sistem perkeretaapian yang menghubungkan seluruh Sumatra.
“Kalau sekarang kan baru Sumatra Selatan-Lampung, Sumatea Barat saja, Sumatra Utara saja, dan Aceh sepenggal. Oleh karena itu, kami ingin menyambungkan mulai dari Aceh, Sumatera Utara, Riau, Sumatera Barat, Jambi, Sumatera Selatan, dan Lampung dengan total panjangnya 1.600 km,” papar Prasetyo.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News