Surabaya. Pemprov Jawa Timur membentuk tim khusus untuk mengkaji aktivitas pengeboran gas bumi di Kecamatan Tanggulangin Sidoarjo.
Tim bekerja tiga bulan untuk mengkaji aspek teknis geologis, ekonomi, dan dampak sosial pengeboran gas oleh Lapindo Brantas Inc.
Tim tersebut resmi dibentuk Senin kemarin usai menggelar pertemuan yang difasilitasi Dinas Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Jawa Timur.
"Tim efektif bekerja mulai hari ini setelah kemarin dibentuk," kata Kepala Dinas ESDM Jawa Timur, Dewi J Putriatni, Selasa (19/1/2016).
Selain mengkaji secara teknis dari aspek geologi pengeboran gas bumi, tim diketuai oleh Dr Amin Widodo dari Pusat Studi Kebencanaan dan Perubahan Iklim Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya itu juga akan mengkaji aspek sosial pengeboran yang dilakukan di sekitar pemukiman penduduk itu.
"Kami ingin mengetahui secara pasti dan terukur respon masyarakat terhadap pengeboran gas bumi di Tanggulangin itu, sekaligus potensi kerentanan sosialnya," ujar Dewi.
Aktivitas menjelang pengeboran gas yang berlokasi 2 kilometer dari pusat semburan lumpur di Kecamatan Porong itu sebelumnya sempat dilakukan oleh Lapindo dua pekan lalu, namun akhirnya dihentikan karena dinilai belum mengantongi izin sosial dari warga sekitar.
Dari sumur gas Tanggulangin 1 di perbatasan Desa Kedungbanteng dan Banjarsari Kecamatan Tanggulangin itu, Lapindo menarget gas 5 MMSCFD (million standard cubic feet per day) atau juta standar kaki kubik per hari.
(Achmad Faizal)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News