INVESTASI - JAKARTA. Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi mengungkapkan bahwa provinsi yang dipimpinnya kini menjadi salah satu daerah paling diminati oleh para investor, baik dari dalam negeri maupun mancanegara.
Banyak investor berebut untuk berinvestasi di Jawa Tengah. Bahkan, sekitar 30 persen investor yang datang ke kantor Gubernur berasal dari China.
Hal itu disampaikan dalam sambutannya pada acara Pelantikan dan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) I Idarah Aliyyah Jam’iyyah Ahlith Thariqah Al-Mu’tabarah An-Nahdliyyah (JATMAN) Masa Khidmah 2025–2030 di Pondok Pesantren An-Nawawi Berjan, Purworejo, Senin (7/7/2025).
Baca Juga: Cara Mendapatkan KUR Bank Jateng Bulan Juli 2025, Menko PMK Targetkan 300 T
“Kantor saya itu 30 persen isinya investor dari China. Jadi tiap hari kayak film Kho Ping Hoo (para investor berbahasa China seperti di film) ,” ujarnya disambut tawa hadirin.
Menurut Ahmad Luthfi, daya tarik Jawa Tengah terletak pada stabilitas, keramahan sosial, serta kemudahan perizinan yang terus dibenahi.
Ia menyebut, sepanjang triwulan pertama tahun 2025, Jawa Tengah mencatatkan nilai investasi mencapai Rp 21,5 triliun — angka yang menunjukkan tren pertumbuhan ekonomi yang positif.
“Pembangunan Jawa Tengah tumbuh 4,98 persen, di atas rata-rata nasional,” katanya.
Ia menilai keberhasilan ini juga tak lepas dari peran seluruh elemen masyarakat, termasuk para ulama dan pondok pesantren, yang menjaga harmoni dan iklim sosial yang kondusif. Hal ini, menurutnya, menjadi faktor non-ekonomi yang sangat penting bagi kelangsungan investasi.
Selain sektor investasi, Gubernur juga menegaskan komitmen pemerintah provinsi dalam memperkuat pembangunan di bidang keagamaan. Salah satunya dengan mengalokasikan anggaran pendidikan Islam dan kelembagaan pesantren.
Baca Juga: Aplikasi Bima Mobile Error? Ini Cara Lapor dan Alternatif Transaksi di Bank Jateng
“Ini sebagai bentuk keberpihakan kami terhadap pesantren dan lembaga keagamaan,” tambahnya.
Dengan kombinasi pertumbuhan ekonomi yang pesat dan dukungan terhadap nilai-nilai keagamaan, Ahmad Luthfi berharap Jawa Tengah bisa menjadi model pembangunan yang seimbang antara duniawi dan ukhrawi.
“Doakan kami agar para ASN, bupati, dan wali kota di Jawa Tengah jadi orang-orang baik. Kalau pemimpinnya baik, insyaallah masyarakatnya juga akan baik,” pungkasnya.
Selanjutnya: Rencana Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan pada 2026, Pemerintah Harus Hati-hati
Menarik Dibaca: Kolaborasi Aquviva dan Plasticpay Sediakan Mesin Daur Ulang di Area Publik
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News