Jelang puasa, Kemdag pantau harga kebutuhan pokok di NTB

Selasa, 01 Mei 2018 | 13:23 WIB   Reporter: Tane Hadiyantono
Jelang puasa, Kemdag pantau harga kebutuhan pokok di NTB

ILUSTRASI. Kebutuhan pokok


HARGA SEMBAKO - MATARAM. Kementerian Perdagangan memantau langsung kesiapan daerah menjelang Ramadan dan Lebaran 2018. Agenda ini sesuai arahan Presiden Joko Widodo untuk memastikan stok dan stabilisasi harga barang kebutuhan pokok (bapok) di seluruh wilayah Indonesia.

Pemantauan dilakukan Staf Ahli Menteri Perdagangan Bidang Perdagangan Jasa, Lasminingsih dalam Rapat Koordinasi Daerah (Rakorda) "Stabilisasi harga dan stok/pasokan barang kebutuhan pokok menjelang puasa dan Lebaran 2018/1439 H" di  di Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB), Senin (30/4).

“Rakorda ini merupakan langkah Kemdag menjalankan arahan Presiden Joko Widodo pada rapat terbatas (Ratas) pada 5 April 2018 dan tindak lanjut arahan Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita pada Rakornas HBKN di Bandung pada 23 Maret 2018,” kata Lasminingsih melalui keterangan tertulis, Senin (30/4).

Sebelumnya, pada Rakornas HBKN di Bandung, Mendag menjelaskan, ada empat langkah strategis yang telah disiapkan dalam menyambut HBKN tahun ini. Pertama, melalui penguatan penerbitan Permendag terkait, yaitu pendaftaran pelaku usaha bapok melalui Permendag 20/2017, harga acuan pada Permendag 27/2017 dan Harga Eceran Tertinggi (HET) beras pada Permendag 57/2017.

Kedua, melalui penatalaksanaan, Kemdag melakukan Rapat Koordinasi (Rakor) dengan pemerintah daerah, instansi terkait, dan pelaku usaha, fasilitasi dengan BUMN dan pelaku usaha serta penugasan Bulog.

Langkah ketiga, melakukan pemantauan dan pengawasan yang akan dilakukan oleh Eselon I Kemdag berkoordinasi dengan Dinas Provinsi dan Kabupaten/Kota setempat serta Satgas Pangan di seluruh wilayah Indonesia. Hal ini untuk memastikan ketersediaan pasokan dan stabilisasi harga termasuk menjamin pendistribusian bahan pokok. Pemantauan ini dilakukan ke pasar rakyat, ritel modern, serta gudang Bulog divre setempat dan distributor.

Keempat, melalui upaya khusus, yaitu penetrasi ke pasar rakyat dan ritel modern dengan mengawal kelancaran pasokan bapok ke pasar pantauan.

Dalam rangkaian rakorda ini, Lasminingsih beserta Dinas Perdagangan dan Satgas Pangan Provinsi NTB melakukan pemantauan harga bapok di Pasar Mandalika dan Pasar Dasan Agung.

Hasil pemantauan per 30 April 2018, tercatat harga di pasar tradisional untuk beras medium seharga Rp 8.000-Rp9.000 per kg, minyak goreng curah Rp 10.350 per kg, bawang putih Rp 25.000-Rp 27.000 per kg, dan bawang merah bima Rp 25.000-Rp 30.000 per kg. Kemudian, daging ayam ras Rp 36.000-Rp 38.000 per kg, telur ayam ras Rp 1.500 per butir, daging sapi Rp 120.000 per kg, cabai rawit merah Rp 25.000-Rp 40.000 per kg, cabai merah besar Rp 20.000-Rp 30.000/ per kg, cabai merah keriting Rp 20.000-Rp 30.000 per kg.

Dengan demikian untuk wilayah di NTB, harga bahan pokok terpantau relatif stabil.

Selain ke dua pasar tersebut, Lasminingsih juga melakukan pantauan harga ke ritel modern lokal di Kota Mataram. Hasil pantauan menunjukkan bahwa gula pasir, daging beku, minyak goreng dan beras dijual sesuai HET. Kebijakan HET yang berlaku yaitu gula Rp 12.500 per kg, daging beku Rp 80.000 per kg, minyak goreng kemasan sederhana Rp 11.000 per liter, dan khusus untuk wilayah NTB HET beras premium yaitu Rp 12.800 per kg.

Selanjutnya, pemantauan dilakukan ke gudang Bulog Divre NTB dan gudang distributor setempat, untuk memantau ketersediaan barang kebutuhan pokok. Hasil pantauan tersebut menunjukkan ketersediaan dan pasokan bahan pokok di NTB terjamin dan aman menjelang bulan puasa dan Lebaran 2018.

“Pemerintah pusat tetap melakukan koordinasi dengan dinas yang membidangi perdagangan di daerah untuk menjaga stabilitas harga dan pasokan bapok. Hal ini untuk menjamin masyarakat dapat menjalankan ibadah puasa dan merayakan Lebaran 2018 dengan khidmat, tenang, bahagia dan tetap tersenyum,” ujar Lasminingsih.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Dupla Kartini

Terbaru