PENDIDIKAN - DENPASAR. Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) mengatakan, jumlah universitas di Indonesia mencapai ribuan. Namun, jumlah tersebut dinilai tidak relevan dengan dengan kemajuan yang dicapai.
Hal tersebut dikatakan Kalla saat menghadiri Puncak Peringatan Hari Kebangkitan Teknologi Nasional ke-24 di Lapangan Puputan Renon, Denpasar, Bali, Rabu (28/8).
"China hanya 1.500 universitas, sedangkan kita 4.500. Artinya jumlah universitas tidak relevan," kata Jusuf Kalla.
Baca Juga: Wapres: Kalau kemajuan negara diukur dari banyaknya aturan, kita paling maju
Penilaian Jusuf Kalla tersebut didasarkan pada indeks yang diberikan Global Inovation Index terhadap 120 negara. Indonesia berada di urutan 49, masih tertinggal dengan Singapura, Jepang dan China yang masuk 5 besar, atau Malaysia yang berada di Posisi 30.
"Kita hanya mengalahlan Kamboja yang artinya kita perlu bekerja lebih keras lagi," kata dia.
Menurut Kalla, dalam hal inovasi, China sangat maju. China dinilai berhasil meniru inovasi-inovasi terbaru, kemudian diperbaiki lalu dikembangkan. Untuk itu, menurut Kalla, Indonesia harus melakukan terobosan serupa dalam mengembangkan teknologi, khususnya di bidang informasi teknologi.
Baca Juga: Kementerian PUPR belum menganggarkan pembangunan ibu kota baru di anggaran 2020
"Teknologi berasal pendidikan, maka kemajuan tentunya mempunyai dasar, di mana pendidikan kita harus lebih maju dan lebih baik dari tahun ke tahun," kata Kalla.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Jusuf Kalla Bandingkan Kemajuan Indonesia dan China dari Jumlah Universitas"
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News