Keluarga Keraton Solo berseteru lagi

Kamis, 06 April 2017 | 09:35 WIB Sumber: Kompas.com

SOLO. Keluarga Keraton Kasunanan Surakarta atau Keraton Solo kembali memanas.

Perseteruan antarsaudara dari Tim Lima bentukan Paku Buwono  XIII dengan Dewan Adat yakni KGPH Puger dan saudara lainnya kembali terjadi akhir-akhir ini.

Konflik bermula dari pembongkaran paksa sekat pembatas di area dalam keraton yang menghubungkan Sasana Narendra dan Langen Katong oleh Tim Lima, Minggu (2/4) lalu.

Hal itu berimbas pada penutupan akses wisata keraton. Penutupan telah berlangsung selama dua hari sejak Selasa (4/4) hingga Rabu (5/4).

"Suasana masih kurang kondusif, kita tutup akses wisata ke keraton, museum dan perpustakaan tutup sementara," ujar Plt PB XIII, KGPH Puger, saat dijumpai wartawan di Magangan, Keraton Solo Rabu (5/4).

Baca juga: Senyum Seorang Abdi Dalem Keraton Solo Saat Terima THR Rp 102.000

Puger menerangkan, akses wisata keraton ditutup hingga waktu yang belum ditentukan.

"Kita tahu, banyak polisi berjaga di sekitar keraton, penutupan sampai nanti kondusif biar wisatawan nyaman," papar Puger yang juga adik PB XIII ini.

Sementara Manajer Museum Pariwisata Keraton Kasunanan Surakarta, Surya Adimijaya, menambahkan dampak penutupan area wisata tidak terlalu merugikan bagi keraton.

"Situasi seperti ini (tidak kondusif), pasti tidak nyaman untuk wisata, maka saat nanti kondusif (museum) akan kita buka lagi," tutur Surya.

Pihaknya mengharapkan situasi aman dan nyaman sesegera mungkin diciptakan agar wisatawan lokal maupun mancanegara dapat berwisata sejarah dan kebudayaan di Keraton Solo.

Kendaraan taktis di keraton

Pada Selasa (4/4), sejumlah kendaraan taktis kepolisian terparkir di area Keraton Solo.

kendaraan taktis Baracuda berada di sebelah barat pintu Kori Kamandungan Lor, pintu masuk area keraton.

Sementara di sekitar timur Kori Kamandungan Lor terdapat dua truk pengangkut milik polisi dan berjejer pula mobil-mobil polisi, satgas polisi, maupun mobil milik pribadi.

Di parkiran timur sekitar Kamandungan, berjejer puluhan motor termasuk belasan motor trail Polresta Solo.

Tidak hanya itu, di parkiran Kamandungan sebelah barat terdapat mobil dokpol (dokter polisi) dan truk pengangkut.

Ada juga dua anjing pelacak berjenis Rottweiller dan Herder tertambat di pepohonan

Petugas kepolisian tersebar berjaga di sekitar keraton. Pengamanan ini untuk mengantisipasi benturan dari pertemuan dua kubu keluarga keraton. (Tribun Solo/Chrysnha Pradipha)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

Terbaru