Kemarau, Waduk Setu Sodong di Cirebon kering hingga ke dasar

Jumat, 06 September 2019 | 12:58 WIB Sumber: Kompas.com
Kemarau, Waduk Setu Sodong di Cirebon kering hingga ke dasar

ILUSTRASI. Kekeringan akibat kemarau


KEMARAU - CIREBON. Waduk Setu Sedong di Desa Kawarngwuni, Kecamatan Sedong, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, kering kerontang, Jumat (6/9). Tempat penampung air seluas 65 hektare dengan kapasitas daya tampung 1.990.100 m3, tak lagi memiliki air hingga bagian dasar.

Hanya tampak hamparan luas dengan tanah retak-retak. Ade Pupung (29), petugas Waduk Setu Sedong menyebut, kondisi waduk yang kering kerontang ini mulai terjadi pada Juli lalu. Air terus berkurang dan menyusut hingga tidak ada air sama sekali seperti ini.

“Ya seperti ini kondisinya, keringnya sampai bagian dasar. 2015 pernah mengalami seperti ini,” kata Ade kepada Kompas.com.Kondisi ini lebih parah dibanding Agustus–September tahun lalu yang masih terdapat air meski sedikit.

Baca Juga: Peringatan dini BMKG: Waspada kebakaran hutan di empat provinsi

Akibat kondisi ini, delapan desa di dua kecamatan tidak teraliri air sama sekali. Delapan desa itu antara lain Sedong Kidul, Sedong Lor, Karangwuni, dan Panongan di Kecamatan Sedong. Empat desa lainnya, Susukan, Kaligawe Kulon, Kaligwae Wetan, dan Karangmangu di Kecamatan Susukan Lebak.

Sekitar 629 hektare area persawahan di desa tersebut tentu tidak mendapatkan air. Para petani tidak dapat melakukan masa tanam ketiga karena air tidak ada. Tak hanya sawah, sumur di sebagian rumah warga pun turut terdampak kekeringan.

Pupung yang sudah tujuh tahun menjadi petugas di Setu Sedong menyampaikan, petugas sudah sejak awal menginformasikan kepada warga terkait potensi kekeringan. Ini dilakukan agar para warga, terutama petani memahami kondisi alam yang sedang terjadi seperti saat ini.

Baca Juga: Musim hujan bakal terlambat, ini saran BMKG untuk antisipasi kekeringan

Rumiah (50), warga yang tinggal tak jauh dari waduk Setu Sedong terkena dampaknya. Sumur di rumahnya sudah tidak mengeluarkan air sejak dua hingga tiga bulan lalu. Saat waduk sedang banyak airnya, sumur dia pun memiliki banyak air.

“Sebelum Idul Adha kemarin (Agustus) juga sudah tidak ada air. Saya sudah ambil air ke sekitar pasar Sedong,” kata Rumiah. Aktivitas ini dia lakukan untuk mencukupi kebutuhan air sebanyak delapan orang yang tinggal di rumahnya. (Muhamad Syahri Romdhon)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Kemarau, Waduk Seluas 65 Hektare Ini Kering Kerontang hingga Dasarnya Terlihat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati

Terbaru