Kemenhub akan bangun pelabuhan kargo di Labuan Bajo

Jumat, 20 September 2019 | 17:32 WIB   Reporter: Lidya Yuniartha
Kemenhub akan bangun pelabuhan kargo di Labuan Bajo

ILUSTRASI. Bandar Udara Komodo, Labuan Bajo


BISNIS KARGO - LABUAN BAJO. Kementerian Perhubungan (Kemenhub) berencana membangun pelabuhan kargo di Labuan Bajo. Hal ini dikarenakan ukuran Pelabuhan Labuan Bajo yang belum terlalu besar.

Direktur Jenderal Perhubungan Laut R Agus Purnomo mengatakan, pemindahan pelabuhan kargo ini pun bertujuan untuk meningkatkan kenyamanan penumpang. Menurutnya, banyaknya kargo di Pelabuhan Labuan Bajo membuat penumpang tak nyaman.

"Kalau ada kontainer di sini, macet semua jalannya [lalu lintas pelabuhan'. Lalu ini kotor sekali  maka dimintakan pindah," ujar tutur Agus, di kawasan Pelabuhan Labuan Bajo, Jumat (20/9).

Baca Juga: Ada Soekarno-Hatta, berikut 20 bandara tersibuk di muka Bumi

Meski begitu, sampai saat ini rencana pembangunan pelabuhan kargo tersebut masih dalam kajian. Dengan kajian tersebut, nantinya akan bisa ditentukan lokasi serta biaya yang dibutuhkan.

"Kami studi tempatnya. cari tempat di mana yang cepat, tepat, biaya paling sedikit. Dari sisi komersial, pelabuhan ini belum terlalu besar. Jadi sekarang kita mengkaji, diharapkan tahun depan sudah mulai pembangunan," tambah Agus.

Sayangnya, Agus belum bisa menyebut berapa besar dana yang dibutuhkan untuk pembangunan pelabuhan kargo ini. Namun, dalam rencana kerja Kemenhub tahun depan, pembangunan pelabuhan kargo ini sudah masuk dalam daftar.

Dalam rencana Kerja Kemenhub tahun 2020, Labuan Bajo masuk dalam daftar destinasi pariwisata super prioritas yang mendapat dukungan Kemenhub. Total anggaran yang dialokasikan sebesar Rp 435,37 miliar.

Baca Juga: Bandara Kertajati diusulkan ganti nama menjadi BJ Habibie, Ridwan Kamil setuju

Dana tersebut akan digunakan untuk pekerjaan terminal penumpang, dermaga (60x12 meter persegi) dan rehab. rigid lapangan penumpukan Pelabuhan Labuan Bajo.

Selanjutnya untuk penyiapan lahan perpanjangan landas pacu, biaya subsidi operasional angkutan antarmoda, membangun fasilitas integrasi angkutan jalan dan pengadaan 2 unit kapal bottom glass. Namun, alokasi anggaran untuk proyek tersebut tak dirinci lebih jauh.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Noverius Laoli

Terbaru