Kementan dorong peningkatan produktivitas pertanian berbasis IT

Kamis, 10 September 2020 | 17:41 WIB   Reporter: Noverius Laoli
Kementan dorong peningkatan produktivitas pertanian berbasis IT

ILUSTRASI. Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo saat wawancara khusus dengan tribunnews.com di kantor Kementerian Pertanian, di Jakarta, Rabu (29/1/2020). Wawancara khusus membahas seputar kinerja Menteri Syahrul Yasin Limpo menangani permasalahan hasil pertanian d


PERTANIAN -  JAKARTA. Kementerian Pertanian (Kementan) berkomitmen untuk membangun pertanian berbasis information technology (IT).

Upaya tersebut diwujudkan melalui Balai Pelatihan Pertanian (BPP) Komando Strategis Pertanian (Kostratani) yang dinilai menjadi solusi pendorong produktivitas pertanian, utamanya di Pemalang, Jawa Tengah.

Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo (SYL), mengatakan, digitalisasi pertanian menjadi kebutuhan utama saat ini. Karena berpengaruh positif untuk mendorong produktivitas pertanian.

"Sekarang bukan hanya kualitas dan kuantitas saja tetapi membutuhkan kecepatan untuk meraih persaingan pasar. Kostratani memiliki fitur-fitur lengkap untuk menjawab semua kebutuhan tersebut," ujar Syahrul, seperti dikutip dari siaran pers, Kamis (10/9).

Baca Juga: Airlangga: Berbagai lembaga nilai pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun depan positif

Ia menjelaskan, saat ini, BPP Kostratani  menerapkan sistem berbasis digital dalam mendorong pembangunan di bidang pertanian. Infrastruktur berbasis IT juga digunakan melalui koneksi internet, modem dan komputer.

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Dedi Nursyamsi, mengatakan, sejauh ini, para petani merespons positif penggunaan IT di sektor pertanian. 

"Kami yakin Kostratani akan sukses di Pemalang dan menaikan produktivitas secara menyeluruh,” ucapnya.

Untuk itu, ia mengatakan, pihaknya akan memberikan pelatihan khusus untuk mendorong digitalisasi di sektor pertanian untuk mengoptimalkan seluruh potensi yang ada di Pemalang.

"Aplikasi digital memang tidak 100% sehingga kami tetap harus melakukan pendampingan. Sistem konvensional dikombinasikan dengan digital sehingga nanti akan diberikan berbagai pelatihan mulai dari entry data. Menggunakan digital, BPP terkoneksi secara nasional” ujar Dedi.

Baca Juga: Diversifikasi pangan dinilai dapat memperkuat ketahanan pangan nasional

Menurut Dedi penggunaan sistem IT dalam mendorong produktivitas pertanian lebih akurat dan mudah diterapkan karena saat ini semuanya bisa terkoneksi dengan internet.

Kepala BPP Model Kostratani Pemalang, Samhudi mengatakan pihaknya siap berkolaborasi dengan Kostratani.

"Kami juga berharap Kostratani memenuhi kapasitas kebutuhan BPP untuk IT beserta pelatihannya. Penyuluh dan petani harus diberdayakan lagi. Kami juga terus mendorong pengembangan komoditi baru untuk menaikkan produktivitas di Indonesia," terangnya.

Sementara,  Koordinator BPP Model Kostratani Ampelgading, Akbar Sumito menyampaikan pihaknya siap berperan penuh mendukung Kostratani untuk memajukan pertanian di Ampelgading. P

otensi di Ampelgading sangat besar terutama padi, kacang tanah dan manga. Tetapi kami membutuhkan pelatihan dan pendampingan untuk digital IT untuk bisa mengakses pasar

 

Selanjutnya: Ini 4 strategi Kementerian Pertanian maksimalkan produksi sektor pertanian

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Noverius Laoli

Terbaru