AGRIBISNIS - SURABAYA. Kementerian Pertanian (Kementan) melalui program Youth Enterpreneurship and Employment Support Services (YESS) pada Provincial Project and Implementation Unit (PPIU) Provinsi Jawa Timur (Jatim) menggelar Workshop bertajuk 'Ekosistem Kewirausahaan' tingkat provinsi.
Tujuan kegiatan workshop ini adalah mendorong petani milenial binaan Program YESS dapat membangun kelembagaan berdasarkan komoditas yang berbasis korporasi.
Untuk itu, PPIU Jatim akan membentuk satu korporasi bagi empat petani milenial di wilayah binaannya yakni Kabupaten Tulungagung, Malang, Pasuruan dan Pacitan di bawah koordinasi Polbangtan Malang.
Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian Kementan (BPPSDMP) Kementan Dedi Nursyamsi menuturkan bahwa pertanian harus didukung kalangan milenial sebagai generasi muda.
Baca Juga: Bidik Milenial, Kementan Galakkan Program Pengembangan Kewirausahaan Petani
“Mendukung upaya pemerintah melakukan regenerasi petani sekaligus melahirkan pengusaha muda pertanian yang berdampak sosial dan ekonomi bagi masyarakat pertanian Indonesia,” katanya dalam siaran pers, Kamis (20/10).
Menurut Dedi, para petani milenial harus bisa menggunakan teknologi dan kreatif contohnya dalam memasarkan produknya karena branding adalah penting di zaman sekarang.
Direktur Polbangtan Malang Setya Budhi Udrayana menambahkan bahwa kegiatan tersebut sebagai wadah membangun sinergitas antara pelaku usaha dengan stakeholders, sehingga produk yang dihasilkan petani dapat didistribusikan dan membangun ekspansi pasar.
Sementara itu, Manajer PPIU Jawa Timur Acep Hariri menuturkan bahwa petani milenial binaan Program YESS dapat membangun sebuah kelembagaan berdasarkan komoditas yang berbasis korporasi.
Baca Juga: Strategi Kementan Mengantisipasi Ancaman Krisis Pangan Tahun Depan
"Ekosistem kewirausahaan ini bukan berbasis lokalitas mauapun regional, akan tetapi dibentuk satu korporasi untuk 4 wilayah binaan program YESS PPIU Jawa Timur.
Hal ini dilakukan, kata Acep Hariri, agar informasi dapat tersampaikan secara utuh dan pemenuhan produk antar daerah dapat terpenuhi sehingga petani tidak perlu khawatir dalam memasarkan produknya.
Baca Juga: Strategi Kementan Mengantisipasi Ancaman Krisis Pangan Tahun Depan
Direktur Puspa Agro Agus Muslim menambahkan apabila petani muda milenial ingin memperluas pasar secara ekspor maka dapat dijembatani oleh Puspa Agro, dengan memperhatikan kesediaan prduk yang ada dan trading kebutuhan di pasar.
Pengusaha milenial pertanian, Bagas Alimpad mengatakan sebagai pelaku usaha tentunya tidak hanya fokus pada bagaimana mengelola finansial yang baik supaya mendapatkan keuntungan yang maksimal, juga harus memperhatikan SDM-nya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News