Kementerian PUPR: Pembangunan bendungan Napun Gete di NTT capai 63%

Selasa, 23 April 2019 | 22:03 WIB   Reporter: Handoyo
Kementerian PUPR: Pembangunan bendungan Napun Gete di NTT capai 63%


INFRASTRUKTUR DAERAH - JAKARTA.Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) saat ini sedang menyelesaikan Bendungan Napun Gete di Kabupaten Sikka, Temef di Kabupaten Timor Tengah Selatan dan Manikin di Kabupaten Kupang. 

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan bahwa ketersediaan air menjadi kunci pembangunan di NTT yang memiliki curah hujan lebih rendah dibanding daerah lain. Secara keseluruhan pembangunan tujuh bendungan akan menampung air sebanyak 188 juta m³ yang dapat dimanfaatkan untuk irigasi, sumber air baku, pembangkit listrik dan pariwisata. 

“Pembangunan bendungan diikuti oleh pembangunan jaringan irigasinya. Dengan demikian bendungan yang dibangun dengan biaya besar dapat bermanfaat karena air nya dipastikan mengalir sampai ke sawah-sawah milik petani,” jelas Menteri Basuki dalam siaran persnya, Selasa (23/4).

Progres pembangunan Bendungan Napun Gete saat ini sudah mencapai 63,21% dengan target selesai tahun 2020. Total nilai kontrak pembangunannya sebesar Rp 884 miliar dengan kontraktor PT Nindya Karya (Persero).

Bendungan ini memiliki kapasitas tampung 14,34 juta m³ dengan luas genangan 99,78 hektare (Ha). Manfaatnya akan dapat mengairi irigasi seluas 300 Ha, menyediakan air baku sebanyak 214 liter per detik, pengendali banjir sebanyak 219 m³/detik dan memiliki potensi pembangkit tenaga listrik sebesar 0,71 megawatt.

Selanjutnya Bendungan Temef memiliki luas genangan 380 Ha dengan kapasitas tampung 45,78 m³ untuk mengalir irigasi 600 Ha, air baku 10 liter per detik dan potensi tenaga listrik sebesar 2,6 megawatt.

Total biaya pengerjaan bendungan Rp 1,5 triliun dengan masa waktu pelaksanaan 2017-2021. Pembangunan dikerjakan kontraktor PT Waskita Karya dan PT Nindya Karya. 

Bendungan Manikin merupakan bendungan yang baru dimulai pengerjaannya tahun 2019 setelah kontraknya ditandatangani pada akhir Desember 2018 dengan kontraktor pelaksana adalah PT Wijaya Karya dan PT Pembangunan Perumahan. 

Bendungan Manikin memiliki kapasitas tampung 28,2 juta m³ dengan biaya konstruksi sebesar Rp 1,9 triliun. Keberadaan bendungan ini diharapkan untuk menyediakan air baku di Kabupaten Kupang dengan debit sebesar 0,7 m³ per detik, irigasi 310 hektare lahan pertanian, pengendalian banjir 600 m³/detik, pengembangan pariwisata, serta pembangkit listrik tenaga mikro hidro dengan daya 0,1 MW.  

Kementerian PUPR akan menambah dua bendungan lain yakni Mbay di Kabupaten Nagekeo dan Kolhua di Kota Kupang dalam tahap desain.    

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Handoyo .

Terbaru