Kementerian PUPR salurkan bantuan air bersih bagi pengungsi gempa Ambon

Selasa, 29 Oktober 2019 | 15:27 WIB   Reporter: Handoyo
Kementerian PUPR salurkan bantuan air bersih bagi pengungsi gempa Ambon

Warga beraktivitas di tenda sementara pascagempa bumi Maluku di dusun Wainuru, Maluku Tengah, Maluku, Minggu (29/9/2019). BPBD Provinsi Maluku mencatat total rumah rusak akibat gempa Maluku dengan magnitudo 6,5 mencapai 2.675 unit. ANTARA FOTO/Ella fe Fre


BANTUAN SOSIAL - AMBON. Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) terus menyalurkan bantuan ke beberapa lokasi pengungsian warga yang terdampak bencana gempa di Kota Ambon dan Kabupaten Maluku Utara, Provinsi Maluku yang terjadi pada Kamis, 26 September 2019 dengan magnitude 6,8.

Berdasarkan data, tercatat sebanyak 11.065 KK atau 45.440 jiwa  mengungsi di lokasi pengungsian yang tersebar di 6 Kecamatan yakni Kecamatan Nusaniwe (32 KK) , Sirimau (352), Baguala (686 KK), Teluk Ambon (109 KK), Leitimur Selatan (89 KK), dan Salahitu (9.797 KK). 

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan dalam masa tanggap darurat, yang paling penting adalah ketersediaan prasarana dan sarana air bersih dan sanitasi untuk keperluan sehari-hari bagi para korban dan pengungsi.

Baca Juga: BMKG mencatat gempa magnitudo 5,6 mengguncang Sulawesi Utara

“Kami sangat concern dengan air bersih terutama di tempat-tempat pengungsian. Kita juga manfaatkan instalasi pengolahan air minum (IPA) terdekat maupun IPA mobile untuk mensuplai air bersih, khususnya ke posko pengungsian,” kata Menteri Basuki. 

Staf Ahli Menteri PUPR Bidang Keterpaduan Pembangunan Achmad Gani Ghazali Akman mengatakan bantuan yang diberikan Kementerian  PUPR telah disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat. Hingga kini kondisi pascabencana belum seluruhnya kembali normal. 

"Kementerian PUPR dalam penanganan gempa di Ambon selain memberikan bantuan tanggap darurat, pembersihan, sarana dan prasarana, juga menangani gedung-gedung negara, dalam hal ini ada 3 yakni rumah sakit, sekolah, dan pasar," kata Achmad Gani. 

Baca Juga: Hotel Santika optimis kuartal IV 2019 bakal dongkrak laju bisnis

Menurut Ghani, hingga akhir Oktober 2019, Kementerian PUPR melalui Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BPPW) Maluku Ditjen Cipta Karya telah menyalurkan bantuan tanggap darurat dengan mobilisasi 2 unit alat berat untuk membantu pembersihan sisa reruntuhan dan mengerahkan 5 unit Hidran Umum berkapasitas 2.000 liter serta 6 unit Mobil Tangki Air (MTA) berkapasitas 4.000 liter. 

Di Desa Hilla dan Dusun Taeno, Kementerian PUPR menyalurkan bantuan 6 unit Hidran Umum berkapasitas 2.000 liter dan 1.000 liter serta 3 unit MTA berkapasitas 4.000 liter. Kemudian di Desa Tulehu memberikan bantuan 7 unit Hidran Umum dan 4 unit MTA serta 1 set alat untuk kegiatan survei geolistrik. 

Kementerian PUPR juga memberikan perhatian kepada lokasi pengungsian warga yang berada di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) yakni RSUD Dr M Haulussy di Kelurahan Kudamati dan RSUD Tulehu dengan memberikan bantuan berupa 4 set tenda darurat, 4 set tenda Komando, 9 unit Hidran Umum, 8 unit mobil toilet, dan 7 unit mobil MTA.

Baca Juga: Jokowi sebut pembangunan hunian tetap di Sulawesi Tengah terhambat lahan

Bantuan juga diberikan kepada pengungsi yang berada di sekitar air terjun Desa Waai berupa 12 unit Hidran Umum dan 6 unit MTA. Kemudian juga di Desa Tengah-Tengah berupa 4 unit Hidran Umum dan 2 unit MTA kapasitas 4.000 liter serta 1 unit eksavator untuk membersihkan longsor tebing Di desa Tengah-Tengah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Handoyo .

Terbaru