LHOKSEUMAWE. Budidaya kepiting bakau di Kota Lhokseumawe, Provinsi Aceh, diharapkan dapat menjadi alternatif dalam pengembangan perekonomian masyarakat pesisir di wilayah itu. Kepala Seksi (Kasi) Perikanan Dinas Kelautan Perikanan dan Pertanian (DKPP) Kota Lhokseumawe, Erwin Mustafa, mengatakan, tingkat permintaan kepiting bakau sangat tinggi, terutama untuk kebutuhan usaha kuliner dan usaha makanan jajanan lainnya.
Sementara jumlah petani yang melakukan budidaya kepiting bakau di Lhokseumawe masih terbatas. "Jadi ini diharapkan semakin banyak yang tertarik mengembangkan jenis usaha tersebut," ujarnya.
Lokasi budidaya kepiting bakau di Lhokseumawe, dilakukan oleh petani tambak di Kecamatan Blang Mangat. Begitu juga dengan teknik pembudidayaannya dilakukan secara sederhana. Tingkat produksi kepiting bakau di Lhokseumawe, hanya mampu memenuhi untuk kebutuhan lokal saja. Bahkan untuk memenuhi kebutuhan kepiting bakau di wilayah Kota Lhokseumawe, terpaksa didatangkan dari daerah lain seperti dari Aceh Utara.
"Tingkat permintaan pasar untuk kepting bakau tinggi di Lhokseumawe, terutama untuk kebutuhan rumah makan, restoran atau jajan kuliner lainnya cukup tinggi. Sedangkan yang dihasilkan oleh petani setempat cukup untuk kebutuhan lokal saja, itupun belum memadai dan harus didatangkan dari luar Lhokseumawe," jelas Erwin.
(Mukhlis)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News