AMBON. Harga komoditas unggulan hasil perkebunan Provinsi Maluku seperti cengkih, biji pala bundar, fuli pala, kopra, dan coklat di Kota Ambon kini mulai turun tajam.Pantauan yang dilakukan pada lokasi transaksi jual beli di Jalan Setia Budi, Senin (18/5), para pengumpul mulai menurunkan harga beli.
"Beberapa hasil perkebunan Maluku sudah turun sejak akhir April 2015 dan sekarang ini juga turun lagi," kata Ceng, seorang pengumpul yang melakukan transaksi beli di toko miliknya.
Dia menjelaskan, sekarang ini harga cengkih turun 10% menjadi Rp 108.000 per kilogram (kg) dari sebelumnya Rp 120.000, biji pala bundar Rp 90.000/kg pada pekan lalu kini turun menjadi Rp 72.000/kg, fuli juga turun dari Rp 130.000 menjadi Rp 125.000/kg.
Sedangkan harga coklat turun 7% dari Rp 27.000 menjadi Rp 25.000/kg, dan kopra menjadi Rp 6.200/kg.
Dia menjelaskan, patokan harga beberapa jenis komoditi unggulan Maluku ini sesuai dengan harga yang dipatok di Surabaya. Surabaya selama ini dijakdikan sebagai pasar utama sekaligus pelabuhan ekspor komoditi asal Maluku
"Kalau sekarang ini kami juga belum mendapat informasi jelas terkait penurunan harga komoditi unggulan ini, apa lagi di daerah lain termasuk Maluku tidak ada musim panen," katanya.
Bisa saja, lanjutnya, perusahaan rokok yang ada di Jawa masih memiliki stok cengkih yang banyak sehingga mereka tidak lakukan pembelian yang akhirnya mempengaruhi harga turun.
Selain itu, kegiatan ekspor ke beberapa negara di belahan Eropa lagi menurun. Bermacam-macam penyebabnya, seperti stok di Eropa masih tinggi.
"Jadi perkembangan harga juga bukan hanya tergantung dari masa panen, tetapi pembeli terutama cengkih untuk pembuatan rokok dan sebagainya di dalam negeri," katanya.
Kalau mereka masih mempunyai stok yang cukup sudah pasti tidak ada pembelian, dengan demikian tidak terjadi perubahan harga naik di pasaran dan itu sering terjadi dari tahun ke tahun. (Shariva Alaidrus)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News