Laba Bank Nagari tumbuh 10,2% tahun lalu

Kamis, 07 Januari 2016 | 19:37 WIB Sumber: Antara
Laba Bank Nagari tumbuh 10,2% tahun lalu


PADANG. Bank Pembangunan Daerah Sumatera Barat (BPD Sumbar) atau Bank Nagari membukukan laba bersih Rp 325 miliar pada 2015. Keuntungan ini lebih tinggi 10,19% dibanding 2014 yang hanya Rp 294 miliar.

"Meski pertumbuhan ekonomi tidak sebaik tahun sebelumnya, namun secara kinerja laba yang diperoleh meningkat," kata Direktur Utama Bank Nagari Suryadi Asmi di Padang, Kamis (7/1).

Suryadi menyebutkan, saat ini Bank Nagari memiliki aset sebesar Rp 19,5 triliun atau naik 8% dibandingkan 2014 yang tercatat sebesar Rp 18,06 triliun.

"Hadir pada tiga provinsi di luar Sumbar yaitu Jakarta, Bandung dan Riau dengan capaian satu juta rekening nasabah sebesar Rp 2,5 triliun," katanya. 

Dengan itu, total dana pihak ketiga (DPK) Bank Nagari mencapai Rp 14,6 triliun, atau naik 6,5% dibanding tahun 2014 sebesar Rp 13,7 triliun.

Dia mengklaim, Bank Nagari menguasai 30% pasar perbankan Sumatera Barat dengan jumlah kredit Rp 14,5 triliun. Nilai tersebut lebih tinggi 7% ketimbang kredit tahun 2014 yang sebesr Rp 13,7 triliun.

Sementara rasio kredit macet atau non performing loan (NPL) sebesar 2,74%. Suryadi mengklaim, rasio NPL tersebut merupakan yang terendah dibanding BPD lain di seluruh Indonesia. 

Sebagai bank milik pemerintah daerah, Bank Nagari berkomitmen berkontribusi pada pembangunan ekonomi Sumatera Barat. 

Laba bersih yang dibidik tahun 2016 sebesar Rp 354 miliar, dengan total aset Rp 21,6 triliun. 

Perbankan Sumbar

Sementara Bank Indonesia perwakilan Sumbar mencatat pertumbuhan aset perbankan di daerah itu pada triwulan III-2015 melambat hanya tumbuh 10,4%  dengan total nilai sebesar Rp 53,8 triliun.

Terjadinya perlambatan diperkirakan akibat memburuknya kualitas kredit secara umum sehingga meningkatkan cadangan bank atau cadangan kerugian penurunan nilai (CKPN), kata Kepala Perwakilan BI Sumbar Puji Atmoko.

Menurut dia meningkatnya biaya dana akibat penurunan suku bunga tertimbang kredit yang cukup besar ditengah perkembangan suku bunga dana pihak ketiga tertimbang yang relatif stabil, akan memengaruhi kinerja laba atau rugi perbankan dan pada akhirnya diperkirakan memengaruhi perlambatan pertumbuhan aset perbankan.

Pada triwulan III, suku bunga tertimbang kredit menurun menjadi 12,4% dari sebelumnya sebesar 12,7% pada triwulan II, sementara suku bunga tertimbang dana pihak ketiga relatif stabil pada angka 4,1%, kata dia.

Kepala Kantor Otoritas Jasa Keuangan Sumbar Indra Yuheri menyebutkan pertumbuhan aset perbankan di Sumbar dalam tiga tahun terakhir tumbuh dari Rp 43,64 triliun menjadi Rp 54,32 triliun.

Ia mengatakan ke depan pihaknya akan mengembangkan pengawasan terintegrasi terhadap perbankan berdasarkan risiko kepada bank secara individual maupun yang terintegrasi dengan layanan jasa keuangan lainnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Sanny Cicilia
Terbaru