BANYUWANGI. Burhan Alethea, petugas Pos Pengamatan Gunung Api Raung yang berada di Kecamatan Songgon Banyuwangi, menjelaskan bahwa letusan Gunung Raung masih berada di dalam wilayah kaldera gunung.
"Jika dari pos pantau Songgon tidak tampak lava yang keluar dari kaldera. Jika ada warga yang melihat cahaya api ada kemungkinan itu merupakan pantulan cahaya dari lava yang keluar bersama asap," kata Burhan, saat dihubungi Kompas.com Jumat malam (11/7).
Ia juga menjelaskan, abu vulanik Gunung Raung awalnya hanya ditemukan di jarak 8-10 kilometer dari kawah. Namun, saat ini sudah menyebar lebih dari 15 kilometer ke arah tenggara dan timur, termasuk wilayah Bandara Blimbingsari dan Kota Banyuwangi.
"Abunya seperti pasir halus berwarna hitam dan penyebarannya sesuai arah angin dan beberapa hari terakhir ini mengarah ke timur dan tenggara," ucapnya.
Jika sebelumnya asap pekat hitam keabu abuan yang keluar dari gunung Raung setinggi 300 meter, sejak tiga hari terakhir asap tersebut lebih tinggi dan mencapai 500 meter. Adapun amplitudo gempa tremor masih antara 28 mm-29 mm.
"Statusnya masih sama dan masih mengeluarkan suara gemuruh. Suara yang di dengar di Bondowoso bisa lebih keras dibandingkan suara yang didengar di Banyuwangi karena juga dipengaruhi arah angin," tuturnya. (Kontributor Banyuwangi, Ira Rachmawati)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News